Isoman di Sumut Rekor Tembus 14.500, Edy: Jadi Klaster Keluarga

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah).
Sumber :
  • VIVA.co.id/BS Putra

VIVA – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan saat ini sudah 14.500 orang menjalani isolasi mandiri (isoman). Angka itu menimbulkan klaster keluarga dengan kasus tertinggi di Sumatera Utara.

Dia menekankan belasan ribuan orang terpapar COVID-19 ini sudah menyebarkan ke anggota keluarga di rumah. Edy mengatakan dengan alasan itu kembali dibuka isolasi terpadu atau isoter yang punya kapasitas 486 tempat tidur tersedia.

"Kenapa isoter ini, dibuka. Karena, isoman sudah mencapai 14.500 orang. Sehingga jadi lah, klaster-klaster keluarga," kata Edy di Medan, Sumatera Utara, Senin, 21 Februari 2022.

Untuk penambahan kasus aktif COVID-19 di Sumut per tanggal 20 Februari 2022 berjumlah 1.934 kasus. Kasus keseluruhan hingga tanggal 20 Februari 2022 berjumlah  15.205 kasus.

Edy menambahkan dengan dibuka kembali isoter ini juga untuk meredam penyebaran kasus aktif dikalangan keluarga. Diharapkan penyebaran dapat dikendalikan dan ditekan.

Tenaga kesehatan (nakes) menangani kasus COVID-19.

Photo :
  • Dok. Dinkes Kota Semarang

Menurutnya, ada beberapa hambatan dalam pasien yang terpapar COVID-19 termasuk yang isoman di rumah.

"Dia kena COVID, rumahnya tidak siap. Dia bersatu dengan anak dan istrinya. Obat juga tidak terjangkau rumah sakit, puskesmas. Ini sangat sulit. Sehingga jadi lah, klaster-klaster keluarga," jelas mantan Pangkostrad itu.

Edy mengatakan untuk saat ini, isoman menjalani perawatan di sejumlah Isoter di Kabupaten/Kota di Sumut berjumlah 400 orang. Hal ini, berbanding terbalik dengan penanganan COVID-19. Kondisi itu menyebabkan penyebaran kasus aktif terus meningkat.

"Yang menjalani isoter 400 orang, tujuan isolasi-isolasi kita terbuka. Jadi pelan-pelan tidak kita berlakukan isoman. Karena, isoman tidak efektif," sebut Edy.

Pun, dia menyebut masyarakat terpapar COVID-19 yang melakukan isoman tidak efektif dan membuat angka kasus aktif di Sumut terus meningkat.

"Jadi membengkak lah kita saat ini, Kebijakan dari Forkompimda dan Satgas jadi dilakukan Isoter," lanjutnya.

Kemudian, ia menambahkan dengan isoter ini, dibuka kembali diperuntukkan bagi masyarakat terpapar COVID-19 dengan melakukan perjalanan jauh dan berdomisili diluar kota Medan.

"Isoter dibuka oleh Pemprov Sumut, untuk orang-orang perjalanan jauh untuk 33 Kabupaten/Kota atau daerah-daerah lain di luar Sumatera Utara terpapar COVID-19. Terkendali ringan atau sedang masih bisa dirawat. Kalau ini, penuh kita buka lagi isoter yang lain," ujar Edy.

Edy juga mengimbau kepada Pemerintah di 33 Kabupaten/Kota untuk juga membuka kembali isoter dimasing-masing daerah di Sumut. Karena, angka COVID-19 di provinsi ini, terus meningkat.

"Untuk aparat kesehatan, TNI/Polri untuk melakukan monitoring. Ada terpapar, jemput bawa kemari. Untuk yang jemput pakai APD, ini virus," ujar eks Ketua Umum PSSI itu.

"Keselamatan kalian paling utama, baru. Sampaikan ini, kepada 33 Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota dilakukan kebijakan yang sama. Siapkan ini, pastikan semua terkendali," tuturnya.