Survei: 49,1 Persen Responden Gunakan Masker Saat Keluar Rumah
- VIVA/ Fajar Sodik.
VIVA - Hasil survei dari lembaga Indikator Politik menyebutkan bahwa masyarakat setuju dengan adanya pemberlakukan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan survei 'sikap publik terhadap Omicron, Vaksin Booster, Pembelajaran Tatap Muka dan Protokol Kesehatan' melaui daring di Jakarta, Minggu, 20 Februari 2022.
Setuju dengan PTM
"Mayoritas warga setuju dengan rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, 76%," ujar Burhanuddin.
Sedangkan, responden yang tidak setuju sebanyak 15,5 persen, sangat tidak setuju 3,4 persen dan responden yang tidak tahu 5,0 persen.
Kemudian, soal pemakaian masker. Pertanyaan yang dilontarkan kepada warga seberapa sering bapak dan ibu dalam seminggu terakhir mengenakan masker jika keluar rumah.
"Selalu menggunakan masker saat kegiatan di luar rumah sebanyak 49,1 persen, sekitar 30,6 persen sering menggunakan masker, dan jarang mengenakan masker sebanyak 14.3 persen," ujarnya.
Cuci Tangan Pakai Sabun
Dilanjutkan, apakah sering bapak atau ibu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Kebanyakan selalu mencuci tangan dengan sabun mengalir, 46,9 persen. Sekitar 38,6 persen sering," ujarnya.
Sedangkan 9,9 persen jarang mencuci tangan dan tidak pernah mencuci tangan 0,3 persen.
Jaga Jarak
Burhanuddin menyebutkan dalam survei ini juga ditanyakan soal menjaga jarak dengan orang lain. Apakah bapak atau ibu dalam seminggu terakhir sering menjaga jarak.
Kata dia, responden menjawab selalu menjaga jarak sebanyak 37,0 persen, sering menjaga jarak 33,3 persen, jarang menjaga jarak 21,2 persen dan tidak pernah menjaga jarak 3,8 persen.
Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki akses internet lewat smartphone, sekitar 69% dari total populasi nasional.
Periode survei dilakukan secara online mulai 15 Januari 2022-17 Februari 2022.
Dari populasi tersebut diperoleh sampel secara acak sebanyak 626 responden yang mengisi kuesioner secara online (computer assisted web interviewing). Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 626 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±4.0% pada tingkat kepercayaan 95%.