Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah
Sumber :
  • Dinas Kominfo Sumbar

VIVA – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, mengimbau masyarakat untuk bisa menggunakan pupuk organik. Terutama yang bergerak di sektor pertanian tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan. Imbauan ini di tengah langkanya pupuk subsidi.

Terbatasnya jumlah pupuk subsidi, membuat petani dan pemerintah harus mencari alternatif lain. Pupuk organik dinilai bisa menjadi jalan keluar. Apalagi pupuk non-subsidi juga harganya masih mahal.

"Mengoptimalkan aktivitas produksi pupuk organik melalui pengembangan dan pemanfaatan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) yang ada di Sumatera Barat," kata Gubernur Mahyeldi dalam imabauannya, Sabtu 19 Februari 2022.

Maka lanjut dia, jerami yang ada bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kompos. Dan bisa dikembalikan ke lahan pertanian, tidak dibakar.  

"Memanfaatkan limbah pertanian (Pangan, sayuran, buah-buahan, perkebunan dan tanaman lainnya) sebagai bahan baku pengomposan atau produksi pupuk organik (kompos)," katanya.

Limbah peternakan juga bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pupuk organik. Tinggal dilakukan pengolahan, sehingga didapatkan pupuk baik itu cair maupun padat. 

"Demikianlah imbauan ini agar menjadi perhatian dan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya," tutup Mahyeldi.

Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), juga berharap agar petani bisa memanfaatkan pupuk organik secara mandiri. Bahkan kualitasnya bisa jauh lebih baik daripada yang anorganik.

“Hasil pertanian non pestisida itu kualitasnya lebih bagus dan pasarnya bisa lebih besar. Pupuk organik itu makin menguntungkan ke depan. Seharusnya petani memang bisa memproduksi sendiri,” katanya.

Untuk mendapatkan pupuk organik yang baik, dibutuhkan penyuluh. Sehingga masyarakat yang berprofesi petani juga bisa diberi pelatihan bagaimana memproduksi pupuk organik ini secara baik.

“Tinggal diajarkan bagaimana mengumpul kompos. Itu memang butuh keahlian dan itu peran penyuluh untuk mengajarkan,” tegas Mentan.