Kisah Brimob Usir TGB di Sirkuit Mandalika Berujung Cium Tangan

TGB diusir Brimob (foto kiri), Brimob cium tangan TGB (foto kanan)
Sumber :
  • tvonenews.com

VIVA – Tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika telah berakhir. Namun dibalik event itu ada saja kisah unik yang terjadi dan menarik untuk diketahui. Salah satunya, saat Tuan Guru Bajang (TGB), M. Zainul Majdi, yang menyaksikan langsung para pembalap beradu kecepatan dari atas bukit 360 di sisi selatan Sirkuit Mandalika, tiba-tiba didatangi anggota Brimob yang langsung mengusirnya. Video pengusiran TGB oleh anggota Brimob tersebut pun viral di media sosial.

“Silahkan kalau sudah selesai foto, untuk langsung kembali, ini bukan tempat umum,” kata personel Brimob bernama Jumatri yang berjaga di tempat itu sambil menenteng senjata miliknya. 

Sejumlah petinggi, ITDC pengembang kawasan Mandalika yang menyertai Tuan Guru Bajang, mencoba menghampiri sang Brimob, sambil menunjukkan tanda pengenal namun sang Brimob tetap saja meminta tetap pergi dari tempat itu.

"Iya betul pak, saya tahu, saya juga menjalankan tugas,” timpal personel Brimob itu.

TGB belum juga membuka masker, beliau sesekali tersenyum ke Pak Jumatri, kemudian menanyakan alamat Pak Jumatri. “Bapak darimana Pak?,” tanya TGB. 

“Saya dari Lombok Tengah Pak, tepatnya di Jabar,” jawab pak Jumatri.

Mendengar jawaban itu, semua nampak bingung. Ulama kharismatik ini pun kembali bertanya. “Jabar dimana maksudnya pak,” tanya TGB kembali.

“Janapria Barat pak,” jawab pak Jumatri disambut gelak tawa TGB beserta rombongan

“Dulu ada Tuan Guru Athar, tapi sudah wafat,” ungkap TGB kepada Pak Jumatri. 

Pak Jumatri tiba-tiba diam, beliau sedikit terlihat termenung. “Kenal Pak, sebentar dulu, ini pak Gubernur ya?,” tanya Pak Jumatri kepada TGB yang saat itu memakai masker dan topi. 

TGB tidak menjawab apa-apa, beliau hanya tersenyum sedikit, sambil menatap Brimob yang pernah bertugas di Timor-Timur itu. 

Tak lama, pak Jumatri langsung kaget, ia kemudian mencium tangan TGB, pak Jumatri menaikkan helmnya sambil menaruh tangan TGB dikepala beliau. 

“Ya Allah, ampun tuan guru, tiang tidak tanda, tiang sering ikut pengajian tuan guru, maafkan tiang tuan guru,” kata Pak Jumatri kaget sambil melepas maskernya.

“Tidak apa-apa, itu namanya profesional, saya salut atas ketegasan bapak,” timpal TGB sambil mengelus-elus pundak pak Jumatri. 

Jumatri terus mengungkapkan permohonan maaf, hingga rombongan TGB berlalu meninggalkan bukit, sebagai cara untuk menutupi kesilapannya.

“Maaf tuan guru, benar-benar saya tidak tanda,”kembali minta maaf. 

“Ngga, ngga apa-apa, bapak telah menjalankan tugas dengan amanah,” sambung TGB kemudian mengajak pak Jumatri berfoto berdua.. 

Sambil memeluk Pak Jumatri, TGB berjalan meninggalkan lokasi, sesekali TGB menanyakan keamanan sirkuit Mandalika kepada Pak Jumatri. 

Sepanjang jalan, hingga TGB naik ke mobil, pak Jumatri tak henti-hentinya minta maaf, saya lihat betul, Brimob berbaju hitam itu meneteskan air mata.. 

“Sudah lama saya tidak bertemu TGB, kerinduan saya sangat terobati,” kata pak Jumatri kepada salah satu rombongan TGB.