Ridwan Kamil Prediksi 2 Minggu ke Depan Omicron Mulai Turun
- VIVA/Ridwan Putra
VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meminta masyarakat tidak panik berlebihan dengan gelombang ketiga COVID-19 terutama varian Omicron, yang terjadi saat ini. Dia yakin angka kasus akan menyusut terhitung dua minggu kedepan.
“Dalam hitungan dua minggu, Insya Allah, mudah-mudahan kasus sudah mulai turun,” kata Ridwan Kamil saat mengunjungi Kota Depok, Senin 14 Februari 2022.
Pria yang kerap disapa Kang Emil itu mengatakan, klaimnya itu berdasar atas analisa yang terjadi saat ini. Pada pekan ini, kasus aktif telah mencapai 25 ribuan, jumlah hampir mendekati saat puncak varian Delta yang terjadi pada bulan Juni 2021 lalu.
“Kasus aktif sudah 25 ribuan (seperti puncak Delta), harusnya dan seterusnya, mudah-mudahan kita bisa menjadi normal lagi,” katanya.
Selain itu juga, mantan Wali Kota Bandung itu menyebut, varian Omicron yang disebut-sebut sebagai pemicu terjadinya gelombang ketiga ini juga tidak memiliki fatality yang tinggi, sehingga dapat ditekan dengan hanya pengobatan di rumah.
“Dari hasil kita rapat kita dengan Kemenkes, Delta itu daya bahayanya 13 kali lebih tinggi dari flu biasa, kalau Omicron itu hanya 1,3 kali, jadi sudah makin turun daya bahayanya,” jelasnya.
Di Jabar Bergejala Ringan
Berdasar data dari Satgas COVID-19 Provinsi Jawa Barat, 95 persen kasus Omicron di wilayah provinsi itu tidak ada gejala dan atau bergejala ringan. Sehingga arahannya untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Kecuali kalau rumahnya tidak memadai dan membahayakan anggota keluarga lain, baru masuk isolasi terpusat,” lanjutnya.
Untuk diketahui, per tanggal 14 Februari 2022 terjadi penambahan sebanyak 1.356 kasus konfirmasi. Dengan demikian, totalnya menjadi 133.470 kasus konfirmasi.
Sementara itu, pasien sembuh tidak mengalami penambahan, sehingga totalnya tetap 104.517 orang atau 78,31 persen. Untuk pasien meninggal tetap 2.183 orang.
Sedangkan, kasus aktif naik 1.356 kasus dari hari sebelumnya menjadi 26.770 kasus atau 20,06 persen. Lalu, suspek aktif tetap 11 kasus, kontak erat aktif menurun 16 kasus menjadi 430 kasus, serta pasien probabel aktif nihil.