Diduga Beda Pilihan Politik, Kepsek Bikin Parodi Usai Dinonjobkan
- tvOne
VIVA – Diduga karena berbeda pandangan politik saat pilkada, seorang Kepala Sekolah SDN 4 Kesu’, Kecamatan Kesu’, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, mendadak viral dijagat maya setelah dirinya bersama dengan beberapa guru membuat video parodi didepan sekolah sambil memikul komputer, jerigen, dan juga pisang.
Video yang berdurasi 45 detik tersebut viral setelah diunggah ke media sosial, dan mendapat berbagai komentar baik digroup WhatsApp maupun di sejumlah media sosial lainnya.
Samuel, Kepala Sekolah SDN 4 Kesu’ yang ditemui diruang kerjanya mengatakan, aksi spontan tersebut dilakukan hanya semata untuk menghibur para pelajar dan guru yang sedih mendengar dirinya dinonjobkan dari jabatan kepala sekolah dan dimutasi ketempat lain.
"Itu kami buat hanya untuk menghibur para murid dan guru–guru yang sedih mendengar kepsek dan beberapa guru lainnya dimutasi ketempat lain, namun ada yang iseng rekam dan disebarkan sebagai hiburan," kata Samuel, Jumat, 11 Februari 2022.
Samuel menegaskan siap ditempatkan dimanapun karena soal mutasi adalah kebijakan pimpinan daerah. Disinggung soal perbedaan pandang pilihan saat pilkada, samuel menjawab tidak tahu soal itu. Ia hanya mengaku heran sebab sebagai kepala sekolah tugasnya memajukan pendidikan sehingga SDN 4 Kesu’ mendapat akreditasi A di Toraja Utara.
"Kalau soal pandangan politik saya tidak tahu, saya hanya heran mendapat SK mutasi padahal kami telah memperjuangkan sekolah ini mendapatkan akreditasi A yang diberikan dinas pendidikan provinsi Sulawesi Selatan, di Toraja Utara hanya ada dua Sekolah Dasar yang mendapat akreditasi A, salah satunya kami," ujarnya
Sementara Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Toraja Utara, Samuel Matasak mengatakan mutasi yang dilakukan pemerintah daerah merupakan hal wajar dan pastinya akan mendapat tanggapan pro-kontra, namun tujuannya adalah meningkatkan pendidikan.
"Tujuan mutasi kan untuk mecari yang berkualitas agar pendidikan lebih maju, tapi jika memang benar yang berprestasi dinonjobkan, nanti kami akan panggil untuk dimintai keterangan, kenapa yang berprestasi dipindahkan sebab dalam aturan itu harus menjabat 4 tahun baru bisa dipindah tigaskan sebagai sekolah percontohan," terang Samuel Matasak, Anggota DPRD Toraja Utara.
Laporan : Joni Banne Tonapa/tvOne Toraja