MotoGP Mandalika Sebentar Lagi, Ini Kata Para Tokoh NTB

Sirkuit Mandalika
Sumber :

VIVA – Pra-musim MotoGP di Sirkuit Mandalika digelar pada Februari 2022 mendatang, kemudian pada Maret MotoGP akan digelar setelah digelar terakhir pada 1997 di Indonesia.

Para tokoh NTB menaruh harapan besar dari event internasional tersebut. Doa dan harapan tersebut agar MotoGP nanti menjadi berkah untuk NTB.
 
Pembina dan Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu, Pringgarata, Lombok Tengah TGH. L. Turmudzi Badruddin, berharap MotoGP nanti membawa berkah untuk Indonesia.

Baca juga: Bakal Dimintai Klarifikasi Ilegal Mining, DPR Panggil Tan Paulin
 
“Semoga balap MotoGP akan mendatangkan manfaat bagi negara dan bangsa Indonesia, manfaat bagi NTB khususnya bagi masyarakat Lombok Tengah,” katanya, di NTB, Minggu, 16 Januari 2022.
 
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan selain sebagai suatu berkah event MotoGP Mandalika 2022 sekaligus sebagai ujian.
 
“MotoGP itu sebagai berkah karena insya Allah akan membawa manfaat besar, namun di balik itu juga sebagai ujian bagi Indonesia khususnya Nusa Tenggara Barat, karena kita akan diuji apakah kita mampu menyukseskan tanpa cacat,” ujarnya.

Dia menaruh harapan besar terhadap peran aparat kepolisian untuk mengawal MotoGP berjalan sukses.
 
“Di bidang keamanan dan ketertiban, ini akan jadi ujian yang butuh kepiawaian dari Kapolda NTB, untuk memberikan pelayanan terbaiknya demi keamanan dan kenyamanan di semua lini,” katanya.

Tokoh Hindu di Lombok, Anak Agung Made Briang Wangsa, meminta agar Polri dapat belajar dari pengamanan saat WorldSBK tahun lalu. 
 
"Belajar dari pengamanan WSBK 2021 lalu yang sudah cukup bagus, even MotoGP mendatang pengamanannya harus lebih ditingkatkan. Kapolda NTB yang baru harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman, khususnya kepada para pembalap dan penonton,” ujarnya.

Dia juga berharap tidak ada klaster baru COVID-19 usai MotoGP digelar. Itu selaras dengan keinginan Presiden Jokowi.
 
“Disiplin protokol kesehatan juga harus tetap dijalankan. Ini harus, karena kita tidak ingin muncul klaster MotoGP,” katanya.

Tokoh NTB TGH. L. Turmudzi Badruddin dan I Gede Gunawan Wibisana.

Photo :
  • VIVA/Satria Zulfikar

 
Senada, Ketua Majelis Agung Windu Sesukertaning Jagat I Gede Gunawan Wibisana, mengatakan selain berbagai hal yang ada, persiapan yang membutuhkan perhatian adalah keamanan dan keselamatan.
 
“Event WSBK lalu sudah cukup bagus tapi perlu lebih ditingkatkan untuk MotoGP. Kami berharap kepada Kapolda yang baru agar juga memperhatikan keamanan dan keselamatan. Setiap lini di area sirkuit harus dijaga agar tidak kecolongan seperti saat WSBK,” katanya.
 
“Pun terkait tenaga kesehatan, juga harus memperhatikan kualitas tenaga medisnya, karena ini menyangkut keselamatan jiwa, nyawa manusia,” ujar Gede Gunawan.
 
Selain itu, kata Gede Gunawan, tak kalah penting pula kaitannya dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya even MotoGP.
 
“Kesadaran warga terhadap imbas penyelenggaraan MotoGP juga harus ditumbuhkan, baik kesadaran akan manfaatnya maupun sisi negatifnya," ujarnya 
 
Menurut Ketua Forum Purna Adhyaksa itu, dengan prioritas keamanan dan keselamatan serta kesadaran masyarakat, diharapkan perhelatan MotoGP dapat terlaksana dengan sukses.
 
“Para pembalap dan wisatawan meyakini bahwa mereka merasa aman dan nyaman di Lombok,” kata Gede Gunawan.