Ganjar Sebut Ada 4.350 Vaksin di Jawa Tengah yang Kedaluwarsa

Seorang petugas Dinas Kesehatan Jawa Tengah memeriksa stok vaksin COVID-19 di gudang penyimpanan di Semarang, Kamis, 13 Januari 2022.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan kepada pemerintah kabupaten/kota di provinsi itu agar selalu menginput data vaksinasi ke aplikasi Smile sehingga tak lagi ditemukan kasus ribuan stok vaksin yang kedaluwarsa.

Ganjar mengatakan, stok vaksin di daerah banyak yang kedaluwarsa pada Kamis, 13 Januari 2022. Ia merinci, sebanyak 4.350 di delapan daerah yang kedaluwarsa. Di Brebes 120 dosis, Jepara 10 dosis, Klaten 20 dosis, Magelang 350 dosis, Pemalang 2.270 dosis, Purworejo 1.290 dosis, Tegal 40 dosis, dan Salatiga 250 dosis.

“Ini sudah ada yang konfirmasi umpama yang Purworejo, fisiknya sudah selesai, tapi update di Smile belum. Saya minta ditanyakan satu-satu. Jangan sampai banyak-banyak yang kedaluwarsa, jangan sampai puluhan ribu,” katanya.

Ganjar menambahkan, ada yang telat memasukkan ke aplikasi Smile. "Jadi sebenarnya sudah habis, tapi memang ada yang belum habis. maka kami minta per hari ini semua diklafirikasi semua, ini sudah habis benar atau belum tercatat,” ujarnya.

Stok vaksin yang masih berlaku dan kedaluwarsa, kata Ganjar, sudah dikumpulkan. Dia telah berkomunikasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kelayakan vaksin itu.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sidak gudang Dinkes Jateng.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

Jika BPOM menyebut stok itu masih bisa digunakan, maka akan digunakan untuk vaksinasi boosting yang kini sudah dijalankan. Dia tak ingin menyia-nyiakan stok vaksin terutama jika dinyatakan masih layak digunakan.

Selain itu Ganjar juga kembali mengingatkan kepada daerah untuk selalu menginput data vaksin ke aplikasi Smile. Apalagi, menurut catatannya, ada vaksin yang akan kedaluwarsa pada 15 dan 30 Januari.

“Kita sudah cek langsung ke sana agar semua menyiapkan betul untuk dikebut. Dinkes masih mendata. Kemarin sudah ada informasi ke saya, saya minta klarifikasi; kalau tidak, jangan-jangan ada problem input data,” ujarnya.

Teguh Joko Sutrisno/Semarang