Kisah Anak Tukang Bakso Jadi Pegawai Kejaksaan Usai 2 Kali Gagal
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Pantang putus asa. Itulah yang terbenam di hati Elly Intan Ningtyas, anak tukang bakso yang tinggal di sebuah kontrakan di Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur. Sempat dua kali gagal, ia pun kini berhasil lolos seleksi menjadi pegawai kejaksaan.
Elly adalah putri dari Tukiman, biasa dipanggil Jo Bakso. Karena penghasilan yang hanya cukup dibuat untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga Jo Bakso hingga kini hanya mampu mengontrak sebuah rumah di Wonocolo untuk ditinggali.
"Saya sudah berjualan bakso sekitar 23 tahun, keliling dorong gerobak dan mangkal pinggir jalan dan kerap pindah-pindah," kata Tukiman kepada wartawan, Rabu, 12 Januari 2022.
Elly, cerita dia, sudah sejak usia sebelas tahun bercita-cita ingin menjadi pegawai kejaksaan. Tukiman awalnya merasa tidak mampu mendukung keinginan anaknya untuk menjadi itu, karena penghasilannya hanya mengandalkan berjualan bakso rombong.
Kendati begitu, Elly tak berkecil hati. Selulus pendidikan, dia kemudian mencoba peruntungan dengan mengikuti seleksi penerimaan pegawai kejaksaan. Tak tanggung-tanggung, dua kali mencoba ikut seleksi, dua kali pula ia gagal. Di sela-sela itu, Elly bekerja di sebuah tempat foto kopi di Sidoarjo.
Elly tak putus asa. Dia mencoba lagi untuk ketiga kalinya saat seleksi penerimaan pegawai kejaksaan tahun 2021. “Setiap ada pembukaan saya daftar, biarpun tahun lalu gagal mungkin belum rejeki saya, setiap kegagalan saya introspeksi kekurangan saya dan berusaha lebih keras lagi untuk belajar,” ujar Elly bercerita.
“Apalagi teman saya, Mike yang anak juru parkir dan Petir anak penjual kopi saat itu daftar bersama-sama saya tahun 2020 sudah diterima terlebih dahulu sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kejaksaan Republik Indonesia, sehingga hal tersebut juga menjadi motivasi saya untuk terus mencoba tanpa patah semangat,” imbuhnya.
Tuhan pun mengabulkan, dia diterima menjadi abdi adhyaksa saat ikut seleksi tahun 2021. dan “Alhamdulillah Tahun 2021 ini Allah mentakdirkan saya diterima sebagai PNS kejaksaan,” katanya.
Elly menuturkan, sebenarnya keluarganya sempat pesimis bisa meraih cita-cita, terlebih keluarganya juga mendapatkan informasi simpang-siur dari orang-orang bahwa kalau mau menjadi pegawai negeri harus punya koneksi dan dana agar bisa diterima menjadi pegawai kejaksaan.
"Saya bermodalkan tekad dan niat. Saya bilang sama orang tua biar saya sendiri yang coba, menjalani yang disertai dengan doa. Alhamdulillah, terkabul dengan bantuan doa orang tua," ucap Elly.
Baca juga: Jaksa: Hukuman Mati Herry Wirawan Peringatan bagi Pelaku Asusila Lain