Kepri Peringkat Kedua Kasus Baru COVID-19 di RI, Kebanyakan PMI

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad
Sumber :
  • ANTARA/Ogen

VIVA – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengatakan kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) menambah deretan kasus baru COVID-19 usai Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di daerah itu.

Ansar membenarkan pernyataan BNPB bahwa kasus baru COVID-19 pada awal tahun 2022 yang memang terjadi di Kepri.

"Namun, yang tertular bukan masyarakat kita, melainkan para PMI yang pulang ke Tanah Air dan melalui jalur yang ada di Kepri, baik Batam, Tanjungpinang maupun Karimun," kata Ansar di Tanjungpinang, Kamis, 6 Januari 2022.

Berdasarkan data BPNB, kata dia, kasus COVID-19 di Kepri berawal dari dua kasus naik menjadi 93 kasus, kemudian bertambah lagi menjadi 140 kasus dan terakhir sampai 168 kasus.

Hal ini membuat kasus COVID-19 di Kepri menjadi tertinggi ke-2 di Indonesia, berada di bawah DKI Jakarta yang mencapai 526 kasus.

“Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi lagi. Kita sudah minta Kementerian Kesehatan memisahkan antara data masyarakat Kepri dan PMI yang tertular COVID-19," ujarnya.

Ansar meyakini bahwa yang dibacakan BNPB merupakan kasus yang menimpa para PMI, dan bukan kasus yang menimpa masyarakat Kepri.

Ilustrasi tes swab Corona Covid-19

Photo :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Menurutnya, sejauh ini dari segi capaian vaksinasi, Kepri termasuk yang terbaik di Indonesia. Begitu juga dengan tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, hasil survei serologi menunjukkan tingkat titer antobodi masyarakat setempat mencapai 89,6 persen.

"Itu artinya masyarakat Kepri termasuk sudah kebal terhadap COVID-19. Yang penting tetap patuhi prokes,” ucap Ansar Ahmad.

Jika para PMI yang tertular juga digabungkan dengan masyarakat Kepri, katany, kasus COVID-19 di Kepri tidak akan pernah habis. Karena selamanya Kepri akan tetap menjadi jalur lalu lintas keluar dan masuknya para PMI.

Ia berharap kebijakan pusat yang menunjuk Kepri sebagai salah satu jalur pemulangan PMI itu tidak berdampak terhadap semangat masyarakat yang ingin selalu sehat, dan kemudian bisa mengembalikan semangat pemulihan ekonomi guna bangkit dari keterpurukan.

“Kita yakin pemerintah pusat juga melihat apa yang sedang kita lakukan dan tujuan dari setiap kebijakan yang kita buat. Sebagai perwakilan pusat, Pemprov Kepri hanya meneruskan apa yang menjadi program pemerintah pusat,” kata Ansar.