Gubernur Edy Jewer Coki, Pengacara: Sudah Digiring ke Arah Politik

VIVA Militer: Gubernur Sumater Utara, Letjen TNI (Purn.) Edy Rahmayadi
Sumber :
  • Instagram/@edy_rahmayadi

VIVA – Polemik jewer yang dilakukan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi terhadap pelatih biliar Sumut, Khairuddin Aritonang alias Coki terus jadi perhatian. Pengacara Edy Rahmayadi, Junirwan meminta agar jangan persoalan ini digiring ke arah politik.

Dia menyindir persoalan ini seperti ditunggangi orang-orang dengan kepentingan syahwat politik.

"Jadi, sekadar melihat itu penjeweran, malah sudah digiring ke arah politik. Saya katakan bahwa orang-orang yang punya syahwat politik tolonglah tahan sedikit," kata Junirwan di Kota Medan, Kamis, 6 Januari 2022.

Junirwan menjelaskan yang terjadi dalam video viral saat penyerahan bonus bagi pelatih dan atlet peraih medali di PON XX Papua tak seperti apa berkembang di tengah masyarakat.

"Yang tahu masalahnya itu, yang tahu yang sebenarnya terjadi itu bukan seperti yang di video itu. Yang tahu itu ya klien saya. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Dia yang tau sebenarnya apa yang terjadi pada saat itu," jelas Junirwan.

Kuasa hukum Edy Rahmayadi, Junirwan (kanan).

Photo :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

Dia mengatakan aksi jewer tersebut adalah bentuk sayang. Tidak ada niat eks Pangkostrad itu untuk menyakiti hati Coki. 

"Dia (Edy Rahamayadi) hanya memegang bahu dan telinganya, karena pada waktu itu yang bersangkutan tidak mendengarkan, dan sebagian mengatakan mungkin tertidur, makanya dipanggil," lanjutnya. 

"Satu lagi ketika dikasih mic, itu kan diajak berdialog, pada waktu itu, seharusnya ketika berdialog dia harusnya membela dirikan," kata Junirwan.

Junirwan mengatakan Edy malah tidak menduga bahwa Coki melaporkan kliennya ke Polda Sumut buntut dari polemik jewer. Ia menilai laporan ini, tidak pantas karena seperti anak melaporkan ayah ke polisi.

"Kok dia laporkan, itu kan seperti anak yang melaporkan pembinanya. Seorang orang tua mendidik anak, lalu anak melaporkan orangtuanya seperti itu, itu kurang baik kan," tutur Junirwan.