Musim Hujan, Kampung di Semarang Disatroni Puluhan Ular Berbisa

Ular berbisa masuk ke kampung warga di Semarang.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Warga diminta waspada saat musim hujan sekarang ini. Sebabnya, banyak ular yang keluar sarang akibat tempat persembunyiannya tergenang air. Selain itu, bulan Desember merupakan musimnya ular pada menetas.

Warga tangkap ular berbisa yang masuk ke kampung mereka di Semarang.

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

Ular Sering Muncul Memasuki Pemukiman

Seperti terjadi di sebuah kampung di Pedurungan Kidul Kota Semarang, Jawa Tengah. Banyak ular yang sering muncul memasuki pemukiman. Baik ular berbisa maupun yang tidak berbisa. Warga yang khawatir, melaporkan hal tersebut kepada Reptile Rescue Semarang (RRS).

"Awalnya warga lapor melihat ular piton sepanjang dua meter. Mereka coba menangkap tapi lepas lagi. Ya kita minta koordinasi sama pengurus RT setempat, dan kita bilang bahwa menangkap ular itu tidak boleh sembarangan," kata Perwira Laksana Satria dari Reptile Rescue Semarang, Rabu, 29 Desember 2021.

Tim RRS didampingi warga kemudian menyisir tempat yang diduga menjadi tempat persembunyian ular.

"Kita sisir itu. Senin malam kemarin. Dari jam delapan sampai jam sebelas malam. Disisir manual di semak-semak pakai senter. Kita di RRS itu sudah dilatih, sehingga tahu tempat mana yang dicurigai dan mana yang tidak," katanya.

Baca juga: Telan Kucing, Ular Sanca Ditemukan Bersarang di Kamar Warga

Ditemukan 21 Ekor Ular

Hasil penyisiran kemudian ditemukan 21 ekor ular yang terdiri dari 18 ular berbisa tinggi dan 3 ular berbisa rendah.

"Yang berbisa tinggi itu jenis gadung luwuk warna hijau dan berekor merah. Yang berbisa rendah jenis ular pucuk yang ukurannya panjang berwarna hijau. Lumayan banyak, karena memang saat ini musim tetas ditambah lagi musim hujan ular keluar dari tempat persembunyian," katanya.

Terkait penanganan ular yang ditangkap, Perwira menjelaskan, untuk sementara ular-ular tersebut dikarantina sekitar seminggu karena masih stress.

"Jadi kita periksa ternyata ada beberapa yang cacingan. Setelah itu diobati terus dilepas. Kenapa dilepas? Karena kalau tidak dilepas, tikus bisa over populasi," katanya.

Ia mengimbau warga kalau melihat ular lapor saja ke orang atau kelompok yang terlatih. Seperti RRS misalnya. Langkah itu untuk menghindari kesalahan penanganan atau kontak fisik dengan ular.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne