Capaian Kinerja Said Aqil Siradj Pimpin PBNU Sepanjang 2015-2020
- YouTube Sekretariat Presiden
VIVA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Said Aqil Siradj memaparkan hasil kinerjanya dan apa saja yang telah dikerjakan selama memimpin NU mulai dari 2015 hingga 2020.
Buya Said merinci dari berbagai bidang yang telah dikerjakan. Bidang ekonomi, telah melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha melalui pesantren dan penguatan kemandirian ekonomi masyarakat.
NU Care, gerakan NU Coin, pemanfaatan zakat infaq dan sedekah pemanfaatan lahan lahan NU dan masih banyak lagi gerakan keumatan yang diinisiasi oleh pengurus NU baik secara personal maupun secara organisasional.
Baca juga: Said Aqil: NU Dukung Pemerintah Bubarkan Ormas Pengusung Khilafah
"Di bidang pertanian gerakan tanah serentak seluruh Indonesia dalam bentuk tanam jagung yang mencakup lahan seluas 73.051 hektare," kata Said Aqil Siradj ketika membacakan Laporan Pertanggungjawaban di Gedung Serbaguna Raden Intan, Lampung, Kamis, 23 Desember 2021.
Ia menyebutkan, penerimaan zakat infak dan sodakoh tahun 2016-2020 adalah Rp1.854.070.211.358. Sedangkan penyaluran ZIS sebesar Rp1.758.491.602.385. Sedangkan penerima manfaat Rp35.169.832 jiwa.
Kemudian, PBNU telah membuat aplikasi NU Cash, sebuah aplikasi digital dari system economic voluntary tradisional yang berbentuk Kotak Infak NU. Sebuah upaya digitalisasi infak di kalangan nahdliyin yang selama ini telah berjalan dengan baik. Aplikasi ini menyajikan berbagai fitur seperti layanan zakat, infak, sedekah, wakaf uang termasuk iuran anggota warga NU.
Selanjutnya, adanya gerakan sedekah menuju kemandirian umat melalui program KOIN NU dan peluncuran program kaderisasi amil melalui kegiatan “Madrasah Amil”. Program KOIN NU sudah banyak dilakukan di PCNU-PCNU yang pemanfaatannya sangat berguna untuk meningkatkan kualitas organisasi (jam’iyah) dan pelayanan kepada umat NU khususnya dan masayarakat pada umumnya.
Sedangkan dalam bidang pendidikan, kata Said Aqil, lembaga pendidikan yang dimiliki NU untuk tingkat dasar menengah pada 2020 adalah 21.045 satuan pendidikan. Jumlah total Madrasah 7.832 terdiri dari Madrasah Aliyah 1.985, Madrasah Tsanawiyah 4.856 dan Madrasah Ibtidaiyah 3.672. Sedangkan kategori sekolah umum berjumlah 13.213, terdiri dari SMK/SMA 1.670, SMP 1.411 dan SD 4.751.
"Lembaga Pendidikan Tinggi tahun 2021 sebanyak 274 PTNU yang diantaranya 84 PTNU di bawah binaan Kemendikbud termasuk 15 Akademi Komunitas berbasis pesantren, dan 190 PTNU di bawah binaan Kemenag," katanya.
Dalam bidang kesehatan, PBNU telah membangun rumah sakit dan klinik. NU memiliki 35 rumah sakit dan 7 klinik di bawah naungan Asosiasi Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (ARSINU). Rumah sakit ini ada yang dikelola langsung oleh PBNU, PWNU, PCNU, Muslimat NU, serta Perguruan Tinggi NU.
Selanjutnya, di bidang penanggulangan bencana di Indonesia, PBNU terlibat aktif dalam berbagai penanganan bencana sejak berdirinya lembaga penanggulangan bencana tahun 2010. Pada 2017 PBNU meresmikan gerakan tanggap darurat kebencanaan terintergrasi lintas lembaga dan banom NU bernama NU Peduli.
Beberapa program penanggulangan bencana, antara lain: penanganan bencana yang dilakukan adalah semua jenis bencana yang terjadi di Indonesia, dari bencana gempa bumi di Lombok di mana ada sebanyak 4.000 korban, Tsunami di Palu dan Donggala sebanyak 53 ribu korban, Tsunami di Selat Sunda, hingga beberapa bencana lain seperti banjir dan longsor.
Penanggulangan bencana mutakhir yang melanda Indonesia yakni Pandemi COVID-19 PBNU membentuk Satgas NU Peduli COVID-19 dalam upaya mencegah pandemi di Indonesia. Satgas NU Peduli Covid-19 telah melakukan upaya penanggulangan COVID-19 antara lain: Penanggulan pandemi COVID-19 adalah Total Kapasitas 100 Kamar (22 RS NU, 10 Klinik +PBNU) yang dilayani: 5.000 Jiwa sedangkan paket isoman: 5.000 orang.
"Total vaksin pesantren dan warga NU 80.024 jiwa di 62 titik,"katanya.
Untuk posko ada di 32 Provinsi kecuali Riau dan Papua Barat yang aktif melaporkan 28 provinsi. 300 dari 514 kabupaten yang aktif melaporkan 86 kabupaten. Posko pesantren 28.000 pesantren, 3.500 satgas pesantren.
"Relawan posko 9.000 orang kader dan partisipan NU dan 106 dokter. Bantuan APD masker 1.482.547, lainnya adalah Rapit Test/Antigen, PCR, ambulance, hand sanitizer, penyemprotan disinfektan dan lain-lain. Total Pengeluaran dana Rp1,7 triliun, penerima manfaat Rp81.050.259,” ujarnya.
PBNU berusaha keras untuk melakukan sertifikasi tanah-tanah yang selama ini masih banyak yang statusnya tidak jelas. Data Asset tanah NU atas nama Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama (BHPNU) 6,875,464 M persegi atau sekitar 687,5 Hektare.
Sedangkan luas Bidang tersertifikat 15,362 item. Sebagian tanah yang telah berhasil mengamankan tanah wakaf NU sedikitnya 10 titik, baik berada di Jakarta, Jawa Barat dan di luar Jawa.
Di Jakarta tanah wakaf seluas 2,5 hektare di daerah Slipi, Jakarta Barat, telah menjadi milik NU. Lalu di Cakung, Jakarta Timur, ada tanah wakaf NU seluas 1.300 m persegi telah PBNU telah menyewa lembaga auditor indepen untuk mengaudit Laporan Keuangan PBNU.
Selanjutnya. Laporan keuangan PBNU setiap tahun berdasarkan Auditor Independen terkait Laporan Penerimaan dan Pengeluaran PBNU selama periode 2015-2021 adalah:
- Tahun 2015. Saldo Rp1.698.939.065. Penerimaan: Rp19.350.256.694. Sedangkan Pengeluaran: Rp19.427.631.464
- Tahun 2016. Saldo Rp1.621.564.295. Penerimaan: Rp15.622.017.500. Sedangkan Pengeluaran: Rp15.317.470.566
- Tahun 2017. Saldo: Rp1.926.111.229 Penerimaan: Rp17.265.799.723. Sedangkan Pengeluaran: Rp13.557.714.869
- Tahun 2018. Saldo: Rp5.634.196.083 Penerimaan: Rp12.780.689.985,- Sedangkan Pengeluaran: Rp13.846.845.202
- Tahun 2019. Saldo Rp4.568.040.865 Penerimaan: Rp36.227.946.061. Sedangkan Pengeluaran: Rp34.256.914.575
- Tahun 2020. Saldo Rp6.539.072.352. Penerimaan: Rp15.223.873.741. Sedangkan Pengeluaran: Rp11.492.605.687
- Tahun 2021. Saldo Rp10.270.340.406. Penerimaan Rp9.439.475.710. Sedangkan Pengeluaran Rp11.421.520.578
- Saldo Akhir sampai tahun 2021 adalah Rp8.288.295.578.