Said Aqil: Pesantren NU Tidak Ada yang Terkontaminasi Radikalisme
- YouTube Sekretariat Presiden
VIVA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj menegaskan tidak ada pesantren binaan NU di Indonesia yang terkontaminasi paham radikalisme.
"PBNU menjamin tidak ada satupun dai-dai yang berpaham radikal. Pesantren-pesantren NU tidak ada yang tersusupi dan terkontaminasi dengan radikalisme," kata Said Aqil Siradj ketika membacakan Laporan Pertanggungjawaban selama periode 2015-2020 di Gedung Serbaguna Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Kamis 23 Desember 2021.
Diluar pengaruh ideologi dan problem ekonomi, PBNU memahami radikalisme disebabkan oleh pemahaman keagamaan yang sempit dan kaku.
Menurutnya, pemahaman keagamaan yang sempit dan kaku biasanya dibangun oleh pengetahuan yang sempit pula, yang belum bisa memilah secara jelas nilai keagamaan yang benar dan yang disalahgunakan. Searah dengan pendekatan persuasif yang dilakukan, program kontra radikalisme dilakukan sepaket dengan kampanye Islam ramah.
"PBNU juga mendukung lahirnya Undang-Undang Anti Terorisme yang lebih tajam dan lebih mampu mengantisipasi potensi terjadinya aksi terorisme," ujarnya.
Untuk itu, Said mendorong lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan NU untuk membangun daya kritis generasi muda (literasi) dalam mencerna informasi di dunia maya, sebab paham radikalisme banyak menyusup melalui dunia pendidikan.
Karena itu, dia juga meminta agar Kementerian Komunikasi dan Informatika agar dengan tegas menutup situs-situs penyebar paham radikalisme di media sosial. "Karena dari sinilah akar paham yang menyuburkan aksi terorisme," katanya.