Kaleidoskop 2021: Kasus Kematian COVID-19 RI Nomor 2 di Asia
- VIVA.co.id/Andrew Tito
VIVA – Kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia tahun 2021 sempat mencetak rekor sejarah. Tidak saja karena jumlahnya yang besar tapi juga mencatatkan sebagai negara dengan kasus kematian harian tertinggi di dunia berturut-turut dalam sepekan.
Seperti diketahui, gelombang kedua COVID-19 melanda Indonesia imbas penerapan libur panjang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2021. Indikasi peningkatan kasus kematian COVID-19 sejatinya sudah terlihat sejak awal tahun Januari-Februari 2021 yang mencapai 36.166 kematian.
Grafik angka kematian COVID-19 RI terus melonjak drastis pasca libur lebaran. Satgas COVID-19 mewanti-wanti soal gelombang kedua COVID-19 sebagai dampak dari penerapan libur panjang lebaran dan munculnya varian baru Corona.
Kasus harian terkonfirmasi positif sempat mencetak rekor dengan 21.345 kasus dalam sehari pada Juni 2021. Ditambah lagi kasus kematian yang juga mencatat rekor tertinggi harian di dunia di bulan Juli 2021.
Berikut catatan kasus kematian akibat COVID-19 yang dirangkum VIVA dalam Kaleidoskop 2021 berikut ini:
1. Dampak Libur Natal dan Tahun Baru
Libur panjang terjadi pada Natal dan tahun baru 2021 berdampak pada peningkatan kasus COVID-19 di Tanah Air. Pada pekan pertama Januari 2021, terdapat kenaikan kasus positif harian sebanyak 10.617 kasus. Padahal di akhir Desember 2020, kasus harian COVID-19 sempat di angka 5.854 kasus
Kemudian pada pertengahan Januari 2021, terdapat 14.224 kasus positif harian dan puncaknya di 31 Januari dengan laporan kasus harian 14.518 kasus. Pada 8 Februari 2021, laporan kasus harian dilaporkan mulai turun sebanyak 8.242 kasus, dan terus mengalami penurunan hingga April 2021 di kisaran 5.000 hingga 4.000-an kasus per hari.
Sementara kasus kematian imbas peningkatan kasus COVID-19 selama periode libur Natal dan Tahun baru 2021 selama periode enam pekan di Januari-Februari berjumlah 10.243 orang. Kasus kematian harian pada 28 Januari 2021 tertinggi dengan 476 kasus.
2. Cetak Rekor Kematian Sepekan
Indonesia mencatat kasus kematian akibat COVID-19 tertinggi di dunia selama sepekan berturut-turut pada periode 21 hingga 27 Juli atau pasca lebaran Idul Fitri 2021. Pada 21 Juli 2021, kasus kematian harian di Indonesia tercatat berjumlah 1.383 kasus dan menempatkan Indonesia berada di posisi teratas kasus kematian tertinggi di dunia.
Pada 22 Juli, Indonesia kembali di posisi pertama dunia dengan kasus kematian mencapai 1.449 kasus. Kemudian 23 Juli, jumlah kematian akibat COVID-19 di Indonesia juga masih menempati posisi pertama di dunia dengan 1.566 kasus.
Pun dengan 24 Juli, Indonesia mencatakan 1.415 kasus kematian; 25 Juli dengan 1.266 kematian; 26 Juli mencapai 1.487 kematian. Bahkan pada 27 Juli bahkan mencapai 2.069 kasus. Ini adalah angka kematian tertinggi di Indonesia sejak pandemi pertama kali melanda pada Maret 2020 lalu.
Sementara 28 Juli, penambahan angka kematian di RI tetap berada di posisi tertinggi di dunia dengan 1.824 kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyebut, bulan Juli menjadi masa dengan laporan kasus kematian tertinggi, sejak pandemi COVID-19 merebak di Indonesia.
3. Tertinggi di Dunia
Indonesia mencatat kasus kematian baru akibat COVID-19 tertinggi di dunia, berdasarkan data yang dikutip dari worldometers.info, Senin, 2 Agustus 2021, dengan 1.604 kasus disusul Rusia 789 kasus, Meksiko 450 kasus dan Brasil 449 kasus.
Adapun total kasus penambahan kematian baru akibat COVID-19 dunia berjumlah 7.244 kasus dan total 4.239.692 orang. Sementara untuk penambahan kasus positif COVID-19 harian tertinggi di dunia adalah India dengan 40.784 kasus.
Disusul Iran dengan 32.511 kasus dan Indonesia dengan 30.738 kasus Sedangkan angka kesembuhan dari COVID-19 bertambah 345.399 orang, terbanyak di Indonesia 39.446 orang. Kemudian, di India 36.808 orang, dan Brasil 26.451 orang.
Seperti diketahui, pada bulan Agustus 2021, Indonesia mencatatkan kasus kematian COVID-19 tertinggi di dunia dengan kenaikan drastis hingga 300 persen lebih. Pada 24 Agustus 2021 lalu, Satgas COVID-19 RI melaporkan data kematian harian akibat COVID-19 yang cukup tinggi. Jumlah angka kematian tembus 1.038 pada hari itu.
Dengan angka kematian di atas 1.000 kasus, menempatkan Indonesia pada posisi nomor satu tingkat kematian COVID-19 pada 24 Agustus itu.
5. 94 Persen Pasien COVID-19 Meninggal Belum Divaksin
Pemerintah terus mengingatkan vaksinasi sangat penting bukan hanya untuk meningkatkan imunitas, tetapi juga menghindari infeksi dan risiko kematian akibat COVID-19. Berdasarkan data terbaru, risiko kematian akan lebih tinggi bagi pasien COVID-19 yang belum melakukan vaksinasi.
"Vaksin COVID-19 sangat penting tidak hanya untuk mencegah penularan, tetapi juga melindungi kita dari risiko sakit parah, bahkan kematian, akibat infeksi COVID-19," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Selasa, 7 September 2021.
Menurut Kementerian Kesehatan, vaksinasi memiliki kaitan erat dengan tingkat keparahan dan kematian akibat COVID-19. Berdasarkan 5 September 2021 itu tercatat bahwa dari 135.861 pasien COVID-19 yang meninggal dunia, 94% di antaranya belum mendapat vaksinasi.
Menkominfo Johnny menambahkan, evaluasi efektivitas vaksin COVID-19 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI juga membuktikan bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi COVID-19 serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.
Evaluasi tersebut dilakukan melalui studi terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang periode Januari-Juni 2021.
Pengamatan dilakukan terhadap kasus konfirmasi positif COVID-19, perawatan, dan kematian karena COVID-19 pada tiga kelompok tenaga kesehatan, yaitu yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap (dosis kedua), dan yang belum divaksinasi.
6. Terendah November-Desember
Kasus kematian COVID-19 harian di Indonesia kembali mencatat rekor terendah sepanjang 2021. Tren penurunan kasus kematian dimulai sejak Oktober, dan berlanjut di November hingga pekan pertama Desember 2021.
Angka kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia pada bulan November sebanyak 425 jiwa, turun sekitar 71 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 1.466 jiwa. Tren penurunan kasus terjadi pada 7 November, kasus kematian harian nasional dilaporkan 11 kasus, dan pada 22 November dilaporkan hanya 5 kasus kematian.
Tren positif menurunnya kasus kematian berlanjut di bulan Desember 2021. Bahkan kasus kematian harian menunjukkan rekor terendah pada pekan ketiga Desember, persisnya 19 Desember 2021, yang melaporkan 4 kasus kematian.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tren penurunan kasus COVID-19 di Indonesia terjadi sejak akhir Juli 2021. Penurunan diklaim berkat meningkatnya kesadaran masyarakat dan pembatasan sosial yang ketat diterapkan pemerintah.
"Sejak diberlakukannya pembatasan mobilitas, jumlah kasus covid-19 di Indonesia menurun drastis yang menurut saya sangat-sangat penting," kata Luhut dalam webinar Towards Covid-19 Endemic Readiness dari FKM UI, Sabtu, 18 Desember 2021.
7. Nomor 2 di Asia
Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia pada tahun 2021 mencatat peringkat kedua di Asia, berdasarkan data Worldometer. Hingga Sabtu, 18 Desember 2021, angka kematian akibat COVID-19 di Tanah Air berjumlah 143.998 orang.
Meski belakangan mengalami penurunan, namun angka ini masih menjadikan Indonesia menduduki peringkat kedua kematian akibat COVID-19 se-Asia. Sementara posisi pertama ditempati oleh India dengan jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai 477.158 hingga Sabtu hari ini, 18 Desember 2021.
Filipina di posisi ketiga dan Malaysia di peringkat keempat. Di Filipina, total catatan kematian akibat COVID-19 pada hari ini mencapai angka 50.675 dan Malaysia tercatat 31.044 kematian.
Untuk kasus kematian harian di Indonesia per Sabtu, 18 Desember 2021, tercatat sebanyak 12 orang. Dengan jumlah tersebut, Worldometer menempatkan angka kematian harian di Indonesia berada pada urutan ke-14 di Dunia.
Posisi Indonesia pada hari ini masih stabil seperti dua hari sebelumnya yakni berada di urutan 14, yang artinya terjadi peningkatan dari sisi jumlah sedangkan beberapa negara lain ada yang mengalami peningkatan.
Terhadap statistik global, kematian harian di Asia adalah 12,03 persen dari total kasus di seluruh negara.