Airlangga Bilang Reformasi Struktural Kunci Dongkrak Kualitas SDM
- Istimewa
VIVA – Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan pemulihan ekonomi perlu dijaga untuk bisa mendongkrak penyerapan tenaga kerja. Dia mengatakan saat ini perlu reformasi struktural.
Airlangga menyampaikan demikian saat kuliah umum di Universitas Mahasaraswati, Denpasar, Bali. Menurut dia, dengan reformasi struktural akan jadi kunci dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Maka itu, ia berharap ajang Presidensi G-20 di Bali bisa jadi salah satu momen untuk memaksimalkan peluang peningkatan SDM terutama pemuda dan mahasiswa. Ia menyebut para pemangku kepentingan termasuk akademisi mesti mengoptimalkan ajang Presidensi G20 untuk membantu pemulihan bersama dari pandemi COVID-19.
"Mengingat penyelenggaraan beberapa pertemuannya juga dilakukan di Bali. Selain itu, dengan kemampuan digital yang dimiliki, diharapkan generasi muda tidak hanya berperan sebagai job seeker, namun bisa menjadi job creator," kata Airlangga, dalam keterangannya, Jumat, 17 Desember 2021.
Dia menjelaskan soal peningkatan kualitas SDM sangat penting dilakukan. Sebab, untuk mendorong aktivitas kewirausahaan yang saat ini masih rendah yakni sekitar 3,47 persen dari total populasi.
Airlangga bilang kemampuan adaptasi tinggi, kompetitif, berjiwa entrepreneur, dan berkarakter merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki generasi muda saat ini. Dengan kriteria itu, diharapkan bisa mendirikan usaha sendiri ataupun bersaing di tempat kerja.
Pun, ia melanjutkan kondisi Indonesia dalam 15 tahun ke depan diperkirakan butuh talenta digital sebanyak 9 juta orang atau 600 ribu orang per tahun.
Bagi Airlangga, keterampilan digital diperkirakan akan memberikan kontribusi senilai Rp4.434 triliun terhadap produk domestik bruto Indonesia pada 2030. Ia menambahkan pemanfaatan talenta digital akan berperan sebagai akselerator bagi wirausaha dan jadi peluang bagi generasi muda.
"Pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan civitas akademika dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan," ujar eks Ketua Komisi VI DPR tersebut.