RS Wisma Atlet Diisolasi Pasca Omicron Ditemukan

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • ANTARA/ Muhammad Zulfikar.

VIVA – Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi Rumah Sakit Darurat COVID Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Maka seluruh aktivitas di sana tidak bisa dilakukan, termasuk karantina terpusat.

Itu dilakukan untuk menekan kasus penularan Varian Omicron, menyusul ditemukannya kasus penularan di area RS Wisma Atlet. Isolasi dilakukan selama 7 hari ke depan.

“Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” tutur Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letnan Jenderal Suharyanto, dalam keterangan persnya, Kamis malam 16 Desember 2021.

Keputusan ini diambil usai rapat koordinasi dengan Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri Kesehatan, TNI dan Satgas. Juga dilakukan rapat dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya.

RS Wisma Atlet Kemayoran ini telah difungsikan sejak awal pandemi, Maret 2020. Saat ini digunakan sebagai karantina terpusat bagi mereka yang usai melakukan perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

Dipindahkan ke Rusun Nagrak

Karena Wisma Atlet Kemayoran sementara diisolasi, maka pemerintah membuka Rusun Nagrak, di Cilincing Jakarta Utara untuk karantina terpusat bagi PMI, pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina.

“Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah
mengecek kesiapannya,” kata Suharyanto.

Dengan isolasi kawasan Wisma Atlet yang juga beirimbas pada tenaga kesehatan di sana, maka untuk membantu tenaga kesehatan di tempat karantina Nagrak, akan didukung dari Dinkes DKI Jakarta.

Suharyanto juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan. Apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.

"Saya menghimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” katanya.