Bio Farma Sudah Kirim 279 Juta Dosis Vaksin COVID-19 ke 34 Provinsi

Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma menyatakan distribusi vaksin COVID-19 ke 34 provinsi mencapai 279.292.296 dosis dari berbagai vendor, dengan paling banyak penerima vaksin yaitu Jawa Barat, sejumlah 47.805.982 dosis dan paling sedikit menerima yaitu Papua Barat dengan 837.770 dosis.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto dalam paparan 'Kontribusi Bio Farma dalam Penanganan Pandemi COVID-19' di Le Eminence Puncak Hotel Cianjur. "Ini yang didistribusikan Bio Farma, sudah hampir 279 juta," ujar Bambang, Selasa, 14 Desember 2021.

Menurutnya, ketersediaan vaksin untuk tahun depan pun diproyeksikan maksimal agar bisa didistribusikan ke seluruh pelosok Tanah Air. Sejak tahun 2011 Bio Farma menjadi penggagas pembentukan Forum Riset Vaksin Nasional (FRVN) yang bertujuan untuk kemandirian vaksin.

Hal tersebut dinilai bentuk kolaborasi industri, pemerintah dan perguruan tinggi untuk membangun komitmen bersama menuju kemandirian riset dan produksi vaksin nasional, untuk mendorong percepatan penelitian agar hasilnya dapat dirasakan dan dimanfaatkan untuk masyarakat.

Ilustrasi penyuntikan Vaksin COVID-19

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Bio Farma saat ini mencatat mempunyai stok vaksin sebanyak 65.918.892 dosis yang diproyeksikan untuk tahun depan. 

Vaksin terdiri dari vaksin program pemerintah yaitu vaksin Astrazenecha 28.541.510 dosis, Coronavac 16.963.124 dosis, Moderna 2.329.510 dosis, Pfizer 1.824.012 dosis, Janssen 324.000 dosis, Covid Bio Farma 2.843.590 dosis, Covovax 9.000.000 dosis. Sementara untuk program vaksin gotong royong yaitu Sinopharm 4.093.146 dosis. "Stok ini akan dihitung untuk tahun depan," ujarnya.