Jembatan di Lumajang Akan Dibangun Ulang Tahan Lahar Dingin Semeru

Bupati Lumajang Thoriqul Haq meninjau lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Rabu, 8 Desember 2021.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Penanganan pascaerupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021, terus dipercepat. Salah satu fasilitas umum yang menjadi prioritas adalah pembangunan Jembatan Gladak Perak di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang

Bupati Thoriqul Haq mengungkapkan, sesuai hasil pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo, Jembatan Gladak Perak dibangun pada tahun 2022. Apalagi posisi jembatan ini sangat penting bagi akses warga Lumajang dan Malang Raya. 

Jembatan yang menghubungkan wilayah Candipuro dan Pronojiwo itu menjadi akses utama penghubung kedua desa. Selain itu, jembatan itu menjadi akses utama perekonomian bagi warga Lumajang dan Malang atau sebaliknya. 

"Akan dibangun kembali tahun depan dengan jangka waktu pembangunan sembilan bulan. Dibangun dengan konstruksi berbeda [dari sebelumnya]; nanti didesain tahan bencana, karena jembatan ini berada di aliran lahar dingin Semeru," kata Thoriqul, Rabu, 8 Desember 2021.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq meninjau warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

Selain mempersiapkan pembangunan kembali Jembatan Gladak Perak dengan panjang sekira 192 meter, pemerintah setempat akan membangun jembatan gantung untuk sementara waktu. Tujuannya agar akses kendaraan dapat kembali melintas.

Thoriqul mengatakan, rencana ketiga adalah memfungsikan kembali jalan Pasirian menuju Lumajang. Rute itu lebih jauh ketimbang via Jembatan Gladak Perak. Tetapi aksesnya akan diperbaiki sehingga kendaraan roda empat dan kendaraan besar bisa melintas di jalur ini. Anggaran untuk pembangunan bersumber dari APBN. 

"Ketiga jalan Pasirian menuju Tempur Sari akan segera dibuka dan diperbaiki, jadi ini akses jalan Perhutani jalur masyarakat berkebun dari Tempursari bisa ke Pronojiwo ini akan kami bangun tahun depan. Anggaran belum tahu, tetapi sumber dana dari APBN," ujarnya.