Bobby Nasution Ungkap Banyak Sopir Angkot Tak Berizin di Medan

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyerahkan santunan kepada keluarga korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas di Medan, Sumatera Utara, Senin, 6 Desember 2021.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution menginstruksikan Dinas Perhubungan untuk lebih sering menggelar razia secara gabungan dengan Kepolisian menyusul kecelakaan lalu lintas tabrakan antara angkutan perkotaan (angkot) dengan kereta api yang menewaskan empat orang.

Razia gabungan itu, katanya, untuk memeriksa kondisi fisik sopir dan kelaikan angkot yang beroperasi demi mencegah kecelakaan serupa terulang kembali.

"Kami minta Dishub, dari pihak [Polisi] Lantas juga, lebih banyak gelar operasi gabungan," ujar Bobby saat penyerahan bantuan kepada keluarga korban kecelakaan maut itu dari PT Jasa Raharja di Balai Kota Medan, Senin, 6 Desember 2021.

Bobby menugaskan Dinas Perhubunhan Kota Medan untuk menindak sopir-sopir 'tembak' alias sopir ilegal yang tak berizin karena itu menyangkut keselamatan banyak orang.

"Sopir angkutan umum kita ketahui lebih banyak supir tembaknya dari yang berizin. Itu harus kita perhatikan. Supir itu bukan hanya bawa nyawanya sendiri tapi orang lain. Kita harus pastikan juga supir itu sehat fisik dan mental," kata Bobby.

Tiga korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta. Sedangkan korban luka sudah lebih dahulu disantuni biaya perawatan hingga maksimal Rp20 juta. 

Satu korban tewas belum diketahui tahu identitasnya. Polisi mengimbau warga yang kehilangan anggota keluarga untuk segara melapor ke polisi.

Untuk mencegah peristiwa seperti itu terulang, Bobby meminta Polisi dan Dinas Perhubungan berkolaborasi dengan baik, salah satu caranya dengan merutinkan razia terutama di perizinan para sopir.

Ilustrasi police line

Photo :
  • Istimewa

Kepala Cabang Jasa Raharja Sumatera Utara Thamrin Silalahi mengapresiasi Wali Kota Medan dan Kepolisian karena sigap memerintahkan aparaturnya untuk menangani masalah terkait kecelakaan maut itu.

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol. Hadi Wahyudi telah memastikan bahwa sopir angkot, berinisial HM, sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kecelakaan itu.

"Hasil pemeriksaan rumah sakit dan pemeriksaan test urine, yang bersangkutan positif mengonsumsi narkoba dengan jenis sabu-sabu. Urinenya mengandung zat Methamphetamine, kandungan di dalam sabu-sabu," kata.

HM, katanya, mengemudikan angkotnya dalam pengaruh narkoba sehingga tidak dapat mengendalikan kendaraan bermotornya dengan baik dan terjadi kecelakaan itu dan menewaskan empat orang.

Angkot yang dikemudikan oleh HM ditabrak kereta api di perlintasan kereta api di Jalan Skip, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sabtu sore, 4 Desember 2021. Empat orang tewas dan enam orang lainnya luka-luka. Si sopir, warga Kabupaten Deli Serdang, sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Angkot dikemudikan HM melaju dari Jalan Skip menuju Jalan Gereja. Dalam video yang viral yang beredar di media sosial, terlihat angkot itu melaju kencang dengan memotong jalur kanan atau berlawanan arah saat kendaraan yang lain berhenti saat kereta akan melintas.

Meski palang pintu kereta api sudah menutup jalan di perlintasan, angkot HM tetap menerobos palang pintu. Kereta api dari Binjai menuju Stasiun Besar Kereta Api lantas menabrak angkot itu dan para penumpang di dalamnya terlempar keluar.