Kiai Maruf di Muktamar Rabithah: Ulama Jangan Terjebak Kekuasaan
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak seluruh ulama untuk tidak terjebak pada aspek kekuasaan, melainkan lebih mengutamakan pada perbaikan akidah dan ekonomi umat.
"Saya berharap kita tidak terjebak pada aspek kekuasaan, karena kekuasaan itu bukan kewenangan kita, kekuasaan adalah kewenangan Allah," kata Wapres saat membuka Muktamar Nasional ke-25 Rabithah Alawiyah, kemarin.
Wapres mengatakan penguatan akidah dan ekonomi umat, di era globalisasi saat ini, merupakan tugas mendesak yang harus dipikul para ulama.
"Perbaikan yang harus kita lakukan sekarang ini, yang menurut saya paling mendesak, pertama tentu saja akidah dan yang kedua adalah memberdayakan umat Islam melalui penguatan ekonomi umat," jelasnya.
Penguatan akidah umat, lanjut Wapres, penting dilakukan agar prinsip himayatul ummah dalam ajaran Islam tetap terjaga, yakni melindungi umat dari praktik-praktik kehidupan yang dilarang agama.
"Penguatan akidah umat ini penting supaya tidak goyah, kita menjaga umat dari akidah dan pemahaman yang menyimpang. Ini harus kita jaga terus, kita mengawal terus," tuturnya.
Sementara terkait pemberdayaan ekonomi umat, Wapres mengatakan hal itu dapat memperkuat umat yang lemah secara ekonomi.
"Pemberdayaan ekonomi umat supaya umat tidak menjadi umat yang lemah. Itu yang sudah diperingatkan Allah oleh kita," ujarnya.
Wapres juga mengatakan kunci keberhasilan umat Islam dalam membangun kekuatan adalah terbangunnya persaudaraan Islam atau ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah tersebut, juga harus diikuti dengan ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sebagai sesama anak bangsa.
"Ukhuwah Islamiyah ini menjadi kunci. Saya kira tema dari Muktamar ini tepat sekali, sebab itu kunci. Tanpa ukhuwah itu kita akan hancur," ucap Wapres menegaskan.
Sementara itu, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Zein bin Umar bin Smith dalam sambutannya melaporkan peran Rabithah Alawiyah dalam membangun ekonomi umat, khususnya di masa pandemi COVID-19.
"Alhamdulillah baru-baru ini terjalin hubungan kemitraan antara Rabithah dengan beberapa pihak di antaranya dengan Kementerian Koperasi (Kemenkop dan UKM) dalam penyaluran bantuan produktif usaha mikro di tahun 2021," ujarnya.
Habib Zen menyatakan Rabithah Alawiyah memandang peran organisasi Islam yang merepresentasikan elemen masyarakat sangat krusial. Oleh karena itu, perhelatan mukhtamar lima tahunan tersebut dimaksudkan untuk konsolidasi organisasi dan transformasi kepemimpinan, serta beradaptasi dengan perkembangan yang cepat.
"Tentu melalui penyusunan program kerja yang berorientasi pada terwujudnya visi misi organisasi terkait kesejahteraan masyarakat baik dalam lingkup terbatas maupun umum," ujar Habib Zen.
Diharapkan dari diskusi yang berlangsung di antara para Muktamirin ini menghasilkan berbagai macam usulan rekomendasi dan solusi terutama persoalan pemerataan dan keadilan sosial, ekonomi, dan hukum.
"Juga permasalahan degradasi moral yang terus menggerus generasi muda di satu sisi, serta di sisi lain adanya fakta bonus demografi usia produktif yang apabila dimanfaatkan dengan baik akan membawa kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, apabila tidak dikelola dengan benar akan membawa pada kemunduran," ujar Habib Zen.
Muktamar kali ini yang diadakan secara hibrid pada Jumat yang dihadiri oleh seluruh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Rabithah Alawiyah se-Indonesia. (ant)