Bahas Omicron, Jokowi Kumpulkan Luhut hingga Airlangga di Istana
- Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden memanggil sejumlah menteri untuk membahas tindaklanjut dalam penanganan varian baru COVID-19 bernama Omicron. Tadi pagi, disebut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman - Investasi Luhut Panjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Tadi pagi, pak presiden memanggil beberapa menteri terkait, ada menteri Menko Marves, Menko perekonomian, Menteri Luar Negeri diwakili Wamen, dan beberapa menteri lain secara spesifik bahas Omicron,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 1 Desember 2021.
Dalam rapat itu, Kepala Negara meminta, para jajaran menteri untuk lebih waspada dan siaga. Karena diketahui, varian yang awal mula teridentifikasi di Afrika Selatan, kini sudah menular ke sejumlah negara.
“Kita juga belajar dari beberapa negara lain dengan adanya kasus ini,” ujar eks Rektor UGM itu.
Sebelumnya pun diberitakan VIVA, Luhut Binsar Pandjaitan pun mengungkapkan, penerapan PPKM yang masih terus dilakukan di Jawa-Bali menunjukkan tren yang cukup stabil.
Hal ini dibuktikan dengan jumlah kasus COVID-19 yang terus terjaga pada tingkat yang cukup rendah. Kasus konfirmasi terus ditekan dan penurunannya ada di angka 99 persen sejak puncak kasus bulan Juli lalu. Walaupun tren COVID-19 di Jawa-Bali cenderung stabil,
Luhut juga menjelaskan bahwa saat ini terjadi peningkatan kasus aktif secara nasional. Spesifik di Jawa-Bali, peningkatannya terjadi 4 hingga 5 hari berturut-turut pada periode awal munculnya Varian Delta.
Berdasarkan hasil asesmen 27 November 2021, lanjut dia, terdapat penambahan 23 Kabupaten/Kota yang masuk ke dalam level 2 dan sebanyak 8 Kabupaten Kota yang masuk ke dalam level 1.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Luhut juga memaparkan tentang perkembangan kasus Varian Omicron yang telah menyebar di beberapa negara, seperti Afrika Selatan, Botswana, Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hong Kong.