Banjir di Pedalaman Barito Utara Belum Surut, Tinggi Air Malah Naik

Rumah warga terendam banjir akibat meluapnya Sungai Teweh di Desa Benangin I Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Jumat, 26 November 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Ratusan rumah yang tersebar di enam desa di Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, masih terendam banjir bandang akibat meluapnya air Sungai Teweh (Anak Sungai Barito) pada hari kedua.

"Pagi ini banjir mengalami kenaikan sekitar 1,6 meter dari pagi kemarin dan telah merendam ratusan rumah di enam desa," kata Camat Teweh Timur Winardi melalui Kepala Seksi Tramtib Irwanto di Benangin, Jumat pagi, 26 November 2021.

Banjir yang melanda kecamatan pedalaman di Kabupaten Barito Utara ini terjadi sejak Kamis pagi hingga Jumat pagi masih berlangsung dengan ketinggian air di Desa Benangin, Ibu Kota Kecamatan Teweh Timur, cenderung naik.

Banyak rumah warga masih terendam banjir sehingga sejumlah warga setempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan rumah lantai atas. Banjir di Desa Benangin I, Benangin II, Benangin III, Benangin V, Sampirang II, dan Muara Wakat dengan ketinggian air sekitar 3-4 meter.

"Biasanya banjir bandang ini cepat surutnya, paling lambat satu hari, namun banjir kali ini surutnya lambat, karena Sungai Barito juga debit airnya mulai naik, sehingga arus Sungai Teweh tertahan sungai besar," kata dia.

Banjir merendam sejumlah rumah warga di Desa Benangin I, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Kamis, 25 November 2021.

Photo :
  • ANTARA

Dia mengatakan akses jalan dari Muara Teweh ke Benangin melalui Desa Malawaken tidak bisa dilewati karena banjir dari sebelum SMA 1 Teweh Timur di jalan lintas provinsi. Warga dari Malawaken dan hendak ke Benangin atau sebaliknya disarankan melewati jalan Km 30 Sikui.

Akses Jalan Benangin ke Lampeong, Kecamatan Gunung Purei, lumpuh total karena Jembatan Sei Benangin di Desa Benangin II terendam banjir dengan ketinggian air hingga empat meter.

Aparat pemerintah belum mengetahui berapa nilai kerugian, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana alam di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, itu.