Ridwan Kamil: Siaga Satu, Sudah Ada 500-an Laporan Kebencanaan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur Ridwan Kamil mengumpulkan para bupati dan wali kota di wilayah Jawa Barat pada 30 November 2021 di Kota Depok dan Bogor untuk membahas kesiapan penanganan bencana selama musim hujan.

"Tanggal 30 (November 2021) seluruh bupati dan wali kota akan saya kumpulkan di Bogor dan Depok. Salah satu poinnya mengevaluasi respons terhadap potensi kebencanaan," kata Ridwan Kamil seusai menjadi Inspektur Upacara Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana di Kota Bandung, Selasa, 23 November 2021.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi telah memiliki cetak biru Jabar Resiliance Province yang di dalamnya berisi soal mitigasi bencana seperti soal pelatihan kebencanaan, anggaran kebencanaan yang riel, dan hal-hal lain yang bersifat edukasi.

Dia menuturkan, sepanjang Oktober 2021 telah terjadi ratusan bencana alam di wilayah Jawa Barat, yang mayoritas di antaranya merupakan bencana hidrometeorologi atau yang terjadi oleh parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.

"Per hari ini dari Oktober (2021) sudah disampaikan siaga satu sudah ada 500-an laporan kebencanaan. Mudah-mudahan tahun ke tahun jumlahnya makin sedikit dan kita bisa fokus membangun Jabar lebih baik," katanya.

Lokasi bencana longsor di Kampung Awilega, Desa Ginanjar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu, 1 Mei 2021, yang mengakibatkan tiga warga tertimbun seorang di antaranya meninggal dunia.

Photo :
  • ANTARA/Aditya Rohman

Dia mengatakan, di balik keindahan Jawa Barat yang luar biasa juga terkandung potensi kebencanaan yang, berdasarkan catatan dari tahun ke tahun, jumlahnya dinamis. Namun, secara umum, jumlah kebencanaan mencapai 1.500-2.000 kasus. "Mayoritas adalah hidrologis, rata-rata, dari Jabar tengah ke Jabar utara sifatnya banjir, Jabar Tengah ke Jabar Selatan sifatnya longsor."

BMKG, katanya, sudah memberikan peringatan berupa prediksi cuaca musim hujan yang curah hujannya sangat ekstrem akan terjadi sampai Desember 2021 dan Januari 2022.

Ridwan telah mengecek kesiapan aparat dan pasukan pendukung sejak Oktober lalu. Secara umum, katanya, semua aparat yang berhubungan dengan bidang kebencanaan sudah sangat siap. Mereka juga telah dilengkapi berbagai peralatan baru, bahkan memiliki dapur umum yang dibangun oleh TNI Kodam Siliwangi untuk menyokong dapur umum yang dibangun Kepolisian, Basarnas, Dinas Sosial, dan lain-lain. (ant)