Siswa SD di Aceh Mengeluh Guru Jarang Masuk

Siswa SD tengah mengerjakan soal ujian. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA - Siswa SD Negeri Lampuyang, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar mengeluhkan jarangnya guru masuk ke sekolah untuk mengajar secara tatap muka. Sehingga, banyak siswa yang enggan berangkat ke sekolah.

Siswa Curhat

Video siswa Pulo Aceh yang curhat karena tidak adanya guru itu viral di media sosial. Mereka menanyakan guru yang jarang hadir untuk melakukan pembelajaran.

Ilustrasi Sejumlah siswa SD.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Camat Pulo Aceh Mawardi membenarkan bahwa guru yang berstatus PNS di kecamatan itu jarang hadir. Sejauh ini, kata dia, yang sering masuk untuk mengajar hanya guru kontrak dan honorer.

Ia menyampaikan kebanyakan guru yang berstatus PNS tidak tinggal di Kecamatan Pulo Aceh, melainkan di Banda Aceh dan Aceh Besar. Untuk menuju Pulo Aceh, memakan perjalanan laut sekitar 1 jam.

“Sebenarnya kondisi guru di Pulo Aceh sangat terbatas bukan asli orang kepulauan, mungkin dari daratan. Kadang-kadang seminggu di sana, baru datang. Guru kontrak dan honorer ada,” kata Mawardi saat dikonfirmasi, Senin, 22 November 2021.

Surati Bupati

Pihaknya juga kerap didatangi wali murid untuk menyampaikan ke kepala dinas agar guru-guru tersebut mau masuk ke sekolah. Namun, kata Mawardi, langkah itu sudah pernah dilakukan dengan menyurati Bupati Aceh Besar dan Dinas Pendidikan setempat.

Ilustrasi mengajar di Sekolah Dasar

Photo :
  • VIVA/Dani

Hanya saja, laporan yang dikirim pihaknya tak membuahkan hasil. Kejadian itu kembali terulang setiap pekan.

“Wali murid menyampaikan kepada kami, kami kan tidak bisa, karena cuma koordinator saja, kewenangan kepala dinas, kepala dinas ambil tindakanlah. Viral bukan kali ini sjaa, sudah beberapa kali viral-viral itu (siswa mengeluh tak ada guru),” katanya.

Tanggung Jawab

Ia berharap guru yang ditugaskan di Pulo Aceh bertanggung jawab terhadap tugasnya untuk mendidik siswa di kepulauan itu.

“Guru di Pulo Aceh memang begitu jadwalnya seminggu sekali, gantian. Yang mengganti itu guru kontrak dan honorer, sedangkan guru PNS itu mana? Bukan semua sekolah, tapi rata-rata begitu,” katanya.