Kepala BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem di Indonesia

Analisa dinamika atmosfer laut BMKG untuk mendeteksi dini potensi cuaca ekstrem.
Sumber :
  • ANTARA/HO-BMKG

VIVA – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, terus mengimbau kepada masyarakat agar mewasapdai adanya potensi cuaca ekstrem di Indonesia.

Mulai dari hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang masih cukup tinggi potensinya terjadi di berbagai daerah di Tanah Air.

"Terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem, antara lain hujan lebat, hujan es, hujan lebat disertai kilat dan petir, kilat atau petir, angin kencang, puting beliung dan seterusnya," kata Dwikorita di Jakarta, Minggu, 14 November 2021.

Ia meminta kepada masyarakat apabila terjadi hujan disertai kilat atau petir hindari lokasi tanah lapang atau pesawahan, hindari berteduh di bawah pohon atau bangunan tidak permanen di area yang lapang.

"Lakukan pemotongan ranting atau dahan pohon yang mudah patah atau roboh ketika terjadi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang," tuturnya.

Dalam rangka mitigasi terhadap bahaya dan ancaman sambaran petir disarankan untuk bangunan rumah, bangunan elektronik, komputasi dan bangunan objek vital nasional.

"Serta bangunan lainnya yang sensitif terhadap sambaran petir agar dipasang sistem penangkal petir terpadu, dan sistem grounding yang memadai," katanya.

Saat ini, BMKG memprediksikan bahwa musim penghujan sudah mulai terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Musim penghujan akan berlangsung hingga awal tahun 2022.