Pesan Khusus Kapolri untuk Brimob yang Buru Teroris Poso

Kapolda Sulteng dan Satgas Madago Raya
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bertindak selaku Inspektur Upacara HUT ke-76 Korps Brimob Polri, Minggu 14 November 2021 di Mako Korps Brimob Polri.

Pelaksanaan upacara disiarkan dan diikuti secara virtual oleh seluruh Polda jajaran di tanah air, serta pasukan Brimob Polri yang sementara bertugas di wilayah Operasi, termasuk Satgas Madago Raya di Poso, Sulawesi Tengah.

Kapolda Sulteng Irjen Polisi Rudy Sufahriadi didampingi Kepala Operasi (Kaops) Madago Raya Brigjen Polisi Reza Arif Dewanto, selesai pelaksanaan upacara mendapatkan kesempatan pertama disapa Kapolri,

“Saya sapa dulu yang ada di Madago Raya," ujar Kapolri seraya menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada rekan-rekan Korps Brimob yang saat ini ada BKO Operasi Madago Raya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri meminta informasi perkembangan terkini terkait pelaksanaan Operasi Madago Raya.

Kaops Madago Raya Brigjen Pol Reza Arif Dewanto melaporkan kepada Kapolri paska tertembaknya Ali Kalora bulan September 2021 yang lalu, Satgas Madago Raya mampu mengeliminir kelompok DPO hingga tersisa empat orang.

"Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru dari Bima, Nae alias Galuh alias Mukhlas dari Bima, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dari Poso dan Suhardin alias Hasan Pranata alias Abu Bakar juga dari Poso," kata Reza yang juga Komandan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri.

Reza juga melaporkan masyarakat yang mengetahui adanya penampakan ke-4 DPO tersebut, saat ini telah terbentuk keberanian untuk melapor, sehingga Satgas Madago Raya dapat menindaklanjuti dengan melakukan pengejaran.

"Itu terbukti dengan ditemukannya jejak-jejak mereka," katanya.

Dalam kesempatan ini, Kapolri menyebut kelompok-kelompok teroris maupun KKB merupakan suatu ancaman yang harus diselesaikan. Namun dilakukan dengan profesional dan tetap mempedomani dan menghormati Hak Asasi Manusia (HAM).

Baca juga: HUT ke-76 Brimob, Kapolri Jenguk Anggota yang Tertembak Saat Tugas