Muktamar NU di Lampung, Panitia Batasi Peserta Separuh Jumlah Normal
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA – Perhelatan muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 akan berlangsung di Pondok Pesantren Darusaadah Lampung Tengah, Provinsi Lampung pada 23-25 Desember 2021. Muktamar kali ini akan mengangkat teman 100 tahun NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Membangun Peradaban Dunia.
Ketua Steering Committee (SC), Mohamad Nuh menjelaskan, tema dipakai karena ada alasannya. "Karena NU ini memasuki 100 tahun. Oleh karena itu ada gagasan gagasan terobosan yang kita harapkan muncul nanti di dalam Muktamar," kata Nuh dalam konpres virtual di Jakarta, Kamis, 11 November 2021.
Dia mengatakan, ada beberapa hal menarik yang akan jadi perhatian dalam muktamar kali ini. Menurutnya, dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia dengan puncaknya pada 2030-2040 akan banyak anak muda produktif.
"Itu sebagian besar anak anak Nahdliyin yang tidak perlu dipertanyakan ke Indonesiannya, yang tidak perlu dipertanyakan kecintaannya kepada Indonesia," jelas Nuh.
Nuh mengingatkan jangan lalai dalam mengelola usia produktif yang jumlahnya besar tersebut. "Karena kalau lalai bukan bonus demografi tapi bencana demografi. Itu yang harus menjadi perhatian khusus PBNU ke depan," lanjutnya.
Pun, ia menambahkan pentingnya mengelola NU ke depan harus memanfaatkan perkembangan teknologi digital. Sebab, teknologi digital tidak sama dengan teknologi lain.
"Di mana semua bidang apapun butuh teknologi digital, semuanya butuh itu. Sehingga NU harus mengadopsi harus memanfaatkan transformasi digital di dalam pengelolaan organisasi," jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Sementara, Organizing Committee (OC) atau Ketua Panitia Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, HM. Imam Aziz mengatakan, rangkaian acara akan digelar di beberapa kampus di wilayah Provinsi Lampung. Misalnya kampus Universitas Raden Intan, Universitas Lampung, Universitas Malahayati. "Rapat komisi sidang bahtsul masa’il di kampus yang tadi disebutkan," ujar Imam.
Kini, panitia sedang mengajukan izin ke Satuan Gugus Tugas Nasional Penanganan COVID-19 dan Satuan Gugus Tugas Daerah.
Ia menegaskan, dalam acara Muktamar itu menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Bagi peserta muktamar harus mematuhi protokol kesehatan atau prokes COVID-19.
"Kami panitia kami berkomitmen dengan prokes semua. Kita yang atur supaya tidak terjadi kerumunan. Sehingga membagi-bagi (peserta) komisi di universitas itu sangat penting untuk menjaga protokol kesehatan," ujarnya.
Untuk peserta Muktamar juga akan dibatasi karena masih pandemi. Panitia mengundang peserta dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Pengurus Cabang International Nahdlatul Ulama (PCINU).
"Nanti kita mengundang 3 orang masing dari PWNU, PCNU dan PCINU. Ini separuh dari yang selama ini normal acara muktamar ini. Biasanya itu 7 peserta dari masing-masing peserta, sekarang kita batasi 3 orang dari masing-masing utusan," jelasnya.