Korban Banjir Bandang di Batu Cepat Direlokasi Jelang Puncak La Nina

Lokasi bekasi banjir bandang di Dusun Sambong, Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, saat ditinjau oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kamis, 11 November 2021.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melihat langsung dampak kerusakan akibat banjir bandang di Dusun Sambong, Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis, 11 November 2021. Dia memerintahkan Pemerintah Kota Batu untuk segera melakukan relokasi warga yang berada di bantaran Sungai Sambong.

Basuki mengatakan, bahwa rencana terdekat adalah melebarkan aliran sungai kecil itu. Aliran sungai merupakan anak Sungai Brantas yang muaranya nanti juga kembali ke Sungai Brantas. Daerah yang akan direlokasi sepanjang 4 kilometer dari Sambong hingga kawasan Pandanrejo. 

"Memang harus relokasi karena tidak boleh dibiarkan--kita nanti yang salah [kalau tidak direlokasi]. Karena nanti kita akan melebarkan sungai ini dan merelokasi rumah-rumah yang ada di bantaran. Panjang sekira 4 kilometer dari kejadian kemarin sampai ke muara Kali Brantas. Pelebaran lebih baik dan akan segera kita koordinasikan dengan pihak desa masing-masing," kata Basuki. 

Warga harus direlokasi karena prediksi puncak La Nina akan terjadi pada Februari 2022. Yang direlokasi tidak hanya yang terdampak tetapi juga maupun tidak terdampak. Biaya pembangunan dari Kementerian PUPR sedangkan lahan dari Pemkot Batu.

"Penanganannya kita sekarang sedang menghadapi La Nina. Prediksi puncaknya di Februari, saya minta warga yang tinggal di bantaran sungai ini untuk relokasi, baik yang terdampak kemarin maupun tidak agar direlokasi. Nanti saya akan bikinkan rumah, lahannya akan disiapkan sama Bu Wali Kota (Dewanti Rumpoko)," ujar Basuki.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Photo :
  • Lucky Aditya/VIVA.

Sejak banjir bandang pada 6 November, katanya, Kementerian PUPR sudah mengirimkan 13 unit dump truck untuk membersihkan sisa material banjir bandang. Penyebab banjir bandang adalah jebolnya bendungan alami karena sebelumnya tertutup sampah dan material lain. 

Dia menilai banjir itu menjadi semacam prototipe kejadian banjir bandang di sungai kecil yang kemudian tertutup sampah dan material lain. Saat sampah menyumbat aliran sungai lama kelamaan menjadi bendungan, lantas bendungan jebol setelah hujan deras dengan intensitas tinggi dan terjadilah banjir bandang.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, setelah mendapat perintah dari menteri Basuki dia langsung berkoordinasi dengan camat dan kepala desa. Relokasi akan dilakukan di lahan tanah kas desa. 

"Regulasi dan segalanya akan disiapkan. Yang hanyut hancur ada delapan rumah, tapi tadi disampaikan oleh Pak Menteri PUPR bahwa semua rumah yang ada di bantaran dan sempadan sungai harus direlokasi. Nanti akan didata lagi jumlah pastinya. Lahannya sudah disiapkan ada di salah satu desa Kecamatan Bumiaji sekitaran sini," kata Dewanti.