Minta Pemda Siaga, Risma Peringatkan Puncak Cuaca Buruk Awal 2022

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyambangi dapur umum di lokasi banjir bandang.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat meninjau banjir bandang di Kota Batu memperingatkan pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan mitigasi bencana. Kesiapsiagaan di awal demi mencegah munculnya korban jiwa dalam setiap bencana yang terjadi.

"Sebetulnya, mitigasi pertama yang harus dilakukan adalah seluruh daerah itu mengecek kondisi yang rawan. Itu semua harus ngecek, setelah itu ya disiapkan supaya tidak ada korban," kata Risma, Sabtu, 6 November 2021. 

Risma mengungkapkan, sesuai prediksi BMKG puncak cuaca buruk di Indonesia terjadi pada kurun Januari hingga Februari 2022 mendatang. Dia menyebut, kondisi saat ini dan ke depan memang berat. Tetapi semua harus dimitigasi dengan baik untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. 

"Memang kondisinya berat dan ini belum puncak, menurut BMKG puncaknya Januari Februari (2022). Jadi artinya memang harus terus siaga, terutama yang memang rentan, dampaknya hutan yang gundul, luapan sungai dan kita juga enggak tahu mungkin juga rob dari laut," ujar Risma. 

Risma menuturkan, sebelum ke Kota Batu dirinya terlebih dahulu ke Kalimantan Barat untuk meninjau banjir bandang di sana. Di tengah perjalanan ke Kota Batu dirinya mendapat kabar banjir di Kalbar debit airnya kembali tinggi. Dia pun meminta warga agar waspada terhadap pengaruh dari La Nina yang berdampak tinggi curah hujan sehingga mengakibatkan bencana banjir.

"Tapi kemarin sudah saya petakan, kita sudah metakan dan meminta camat, kita ketemu di tempat bupati, untuk memetakan mana mana daerah yang dikhawatirkan akan terputus. Maka di daerah yang dikhawatirkan terputus, kita siapkan buffer stock (stok pengaman) dan peralatan lainnya termasuk speed boat dan sebagainya," tutur Risma.

Sebelumnya, Kemensos RI telah memberikan paket bantuan sosial kepada warga terdampak banjir bandang di Kota Batu. Pada Jumat, 5 November 2021 malam Risma pun telah mengecek lokasi banjir bandang termasuk melihat dapur umum. 

Risma merinci untuk bantuan sosial kepada warga meninggal dunia karena terseret arus banjir bandang mendapat Rp15 juta. Sejauh ini laporan yang dia terima korban meninggal dunia sebanyak 6 orang dan 3 belum ditemukan oleh petugas.

"Ya kita ada santunan untuk kematian, santunan untuk luka ada. Untuk meninggal dunia, nominal santunan Rp15 juta, kalau luka berat Rp5 juta. Meninggal 6 orang," kata Risma.

Baca juga: Momen Risma Menangis dan Memeluk Anak Yatim Piatu di Pasuruan