Cerita Irjen Argo Menghindari Kapolri karena Takut Ditanya Mural

Lomba mural Bhayangkara
Sumber :
  • VIVA / Vicky Fazri (Jakarta)

VIVA – Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan saat awal dibukanya 'Bhayangkara Mural Festival 2021 - Piala Kapolri' sepinya peminat yang mendaftar.

"Jadi festival ini diikuti oleh 34 Polda jajaran. Setelah membentuk panitia, tiga Minggu pertama yang mendaftar hanya 18 orang.  Kami juga was-was ini, waduh kok cuman 18 ini, jadi mau ketemu pak Kapolri saya menghindar takut ditanya tentang mural," ucap Argo Yuwono dalam sambutannya di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri Jakarta Selatan, Sabtu, 30 Oktober 2021 

Namun hal itu tak berselang lama, usai Kapolri menyampaikan dalam festival mural tersebut tidak anti kritik sehingga diperbolehkan bertema kritik. Kemudian, Argo menyebut jumlah peserta pun langsung bertambah drastis.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono

Photo :
  • dok Polri

"Tapi ternyata setelah Minggu keempat langsung bermunculan setelah bapak Kapolri menyampaikan di media boleh mengkritik. Setelah itu muncul banyak yang mendaftar di seluruh Polda di Indonesia ada 803 karya," tutur Argo.

Dalam seleksi festival mural ini, dikatakan Argo, dari tingkat Polda hingga Mabes Polri secara obyektif dan profesional. "Peserta ini mendaftar mengirimkan desainnya ke panitia. Kemudian dari Polda menyeleksi dikirim ke Jakarta. Juri tidak ada dari kepolisian, semua kompeten dan memahami mural, sehingga secara profesional memilih,"  imbuh Argo.

Argo mengungkapkan meski saat ini perkembangan teknologi informasi, dunia digital dan media sosial namun keberadaan mural di ruang publik tetap memiliki tempatnya sendiri.

"Peralihan zaman ke media digital, komunitas mural telah berevolusi menciptakan sudut pandang berbeda untuk menginsipirasi menyampaikan kritik dan pesan positif ataupun negatif melalui media mural," ucap Argo Yuwono.

Sekedar diketahui, Festival mural yang bertemaka 'Bhayangkara Mural Festival 2021 - Piala Kapolri' dimulai sejak tanggal 17 September - 24 Oktober 2021. Dengan total 803 karya mural seniman yang terdaftar di seluruh Indonesia.