Kapolres Sidak Senjata Api Anggota, Cek Fisik hingga Kartu Senpi
- Humas Polres
VIVA – Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya memeriksa senjata api yang digunakan personel. Pemeriksaan ini dilakukan ke semua senjata personel baik dari Polres maupun Polsek jajaran. Senpi yang diperiksa jenis laras pendek dan jenis senpi laras panjang.
AKBP Andi Sinjaya mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan sebagai antisipasi penyalahgunaan dan memastikan kondisi senpi baik dan dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas.
"Pemeriksaan dan pengecekan senjata api yang dipegang anggota guna mengetahui kondisinya, terawat dengan baik atau tidak," kata AKBP Andi Sinjaya.
Mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan ini menambahkan, pemeriksaan senjata juga untuk memastikan kondisi fisik senjata, legalitas yang merupakan kelengkapan administrasi dan anggota Paham SOP serta cara penggunaan Senpi melalui pelatihan
Hal ini untuk mengetahui dengan jelas anggota yang terdaftar dan berhak memegang senpi dinas. Anak mantan Jaksa Agung RI ini mengingatkan, bagi anggota pemegang senpi yang Kartu Senpinya sudah mati agar melakukan permohonan kembali dengan melampirkan tes psikologi & melalui proses Rapat Tim Pengawasan Internal.
Untuk nantinya memastikan anggota layak untuk memegang senjata api atau tidak sehingga bisa benar-benar terkontrol. "Serta tidak menimbulkan pelanggaran atau menyalahgunakan senpi," ujarnya.
Polisi tembak polisi
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Komisaris Besar Polisi Hari Brata mengungkapkan bahwa Brigadir Polisi Kepala MN menembak rekannya sesama polisi, Brigadir Polisi Satu HT, dari jarak dekat.
"Posisinya berhadapan, jadi jarak tembaknya sangat dekat, hanya 70 sentimeter," kata Hari Brata di Mataram, Rabu.
Ia menjelaskan, penembakan itu terjadi di pintu gerbang rumah yang dihuni korban, yakni di kawasan BTN Griya Pesona Madani, Kabupaten Lombok Timur.
"Posisinya pas dia (korban) buka pintu gerbang, senjata itu kemudian ditodongkan (pelaku). Jadi di pintu gerbang itu (aksi penembakan), langsung," katanya.
Sebelum akhirnya menembak HT menggunakan senapan serbu perorangan SS-V2 Sabhara, pelaku, dikatakan Hari, sempat menyampaikan satu kalimat peringatan terhadap korban. "Saat itu dia (pelaku) hanya menyampaikan, 'Kamu sudah sering saya ingatkan', langsung [menembak korban]," katanya.