Khawatir Ancaman Gelombang 3 COVID, Jokowi: Gas dan Rem yang Dinamis

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Repro video.

VIVA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan agar seluruh kepala daerah untuk mengelola dan mengatur libur Natal dan Tahun Baru yang berpotensi menimbulkan peningkatan kerumunan dan mobilitas masyarakat. Hal ini untuk mencegah penyebaran klaster COVID-19.

"Saya minta betul-betul agar dikelola, diatur, sehingga Natal dan Tahun Baru ini berjalan dengan tidak ada kerumunan," kata Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa 26 Oktober 2021.

Jokowi menyampaikan hasil survei bahwa ada 19,9 juta orang yang berniat mudik saat momen libur Natal dan Tahun Baru tersebut. Menurut dia, jumlah itu bukanlah jumlah yang sedikit dan harus diantisipasi oleh semua provinsi, kabupaten, dan kota.

"Inilah yang harus kita antisipasi, semua provinsi, semua kabupaten dan kota harus mengingatkan warganya agar Natal dan Tahun Baru ini lebih baik tidak bepergian ke mana-mana," jelas Presiden.

Presiden Jokowi memimpin upaca peringatan HUT TNI ke-76 di Istana Merdeka

Photo :
  • Biro Setpres

Maka itu, ia mengingatkan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memiliki peranan yang sangat penting dalam menyosialisasikan hal tersebut. Salah satunya untuk mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga yang tidak diharapkan.

"Kita harapkan Natal dan Tahun Baru bisa kita kelola dengan baik. Karena hampir semua epidemiolog takut bahwa yang memicu gelombang ketiga nanti ada di Natal dan tahun baru," kata Jokowi.

Dia menambahkan, agar semuanya waspada terhadap potensi gelombang tiga. Menurut dia, semua pihak mesti menjaga protokol kesehatan atau prokes sesuai aturan.

"Saya harapkan semuanya dirancang, direncanakan secara detail sesuai dengan kondisi masyarakat setempat, menghargai norma-norma yang ada," tutur Jokowi.

"Tetapi sekali lagi, tetap sesuai dengan protokol kesehatan dengan gas dan rem yang dinamis. Selalu waspada, siap siaga, cepat bertindak. Itu yang terus harus kita jaga," ujarnya.

Sebelumnya, Koordinator PPKM se Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah mewaspadai gelombang ketiga kasus COVID-19 di Tanah Air. Meski saat ini tren kasus sudah jauh membaik tapi dari data yang ada terjadi kenaikan di sejumlah wilayah. 

Luhut bilang, kasus konfirmasi Indonesia tertama di Jawa-Bali masing-masing sudah turun hingga 98,9 persen dari kasus puncaknya 15 Juli lalu. 

"Namun, dari arahan Presiden pada ratas hari ini, Presiden terus mengingatkan pada kami agar semua terus waspada dan berhati-hati akan datangnya gelombang selanjutnya. Hal tersebut berkaitan dengan adanya peningkatan kasus di 105 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia," kata Luhut saat menyampaikan keterangan pers secara daring, Senin, 25 Oktober 2021.