Yasonna Laoly: Sabam Sirait Ajarkan Keberpihakan pada Kebenaran
- Istimewa
VIVA – Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, mengingat betul jasa dan peran mendiang Sabam Sirait kepadanya. Perkenalan Yasonna lantaranya dirinya merupakan junior Sabam sewaktu menjadi aktivis mahasiswa GMKI di tahun 70’an.
“Di situlah saya terekspose. Di situlah garis politik saya ikuti Bang Sabam. Saya dan kawan-kawan mengikuti garis dia," kata Yasonna saat memberikan penghormatan terakhir bersama kawan-kawan Sabam dari Yayasan Komunikasi Indonesia (YKI) di rumah duka, kawasan Jakarta Selatan, Minggu 3 Oktober 2021.
Yasonna pun mengenang perhatian Sabam kepadanya. Salah satu yang paling sangat diingat, kala Yasonna dikenalkan kepada almarhum Taufiq Kiemas, politisi PDIP yang juga suami Megawati Soekarnoputri. Saat itu, Sabam mendorong Yasonna agar berani masuk ke parlemen pada Pemilu 2004.
“Beliau bilang, 'Fiq ada adik saya doktor dari Amerika, kita calonkan jadi DPR RI'. Itulah pintu awal saya masuk pentas nasional," ujar Yasonna.
Yasonna pun banyak belajar dari Sabam. Tokoh yang tanpa punya sekat dengan siapa pun. Tentu teladan Sabam, kata Yasonna, yang paling diingatnya juga adalah punya prinsip, kesederhanaan, loyalitas, rendah hati, serta keberpihakannya kepada ‘wong cilik’. Bagi Yasonna, Sabam merupakan guru politik sekaligus sahabat.
“Itu yang dia ajarkan kepada kami adiknya di PDI Perjuangan, tentang keberpihakan pada kebenaran dan wong cilik. Seorang tauladan bagi kita semua," tuturnya.
“Selamat jalan abang, terima kasih,” ucap Yasonna mengucapkan salam perpisahan kepada Sabam.
Sekadar diketahui, setelah acara pelepasan dari rumah duka, jenazah Sabam akan disemayamkan dulu di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta. Sabam pun masih sebagai Anggota DPD, dan sudah duduk di Gedung Senayan dari tahun ’60-an saat pertama kali terpilih menjadi Anggota DPR Gotong Royong.
Ia juga pernah menjabat Sekjen tiga periode saat bernama PDI dan sebagai salah satu deklarator pembentukan PDI Perjuangan.