Ratusan Warga Setop Penggusuran Sentul City dan Rusak Kantor Desa

Ratusan warga setop aksi penggusuran oleh PT Sentul City.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Ratusan warga Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang melakukan aksi demonstrasi ke lokasi eksekusi lahan dan bangunan yang masih dilakukan oleh PT Sentul City Tbk. Padahal, pihak Pemkab Bogor telah meminta menghentikan pembongkaran, Sabtu 2 Oktober 2021. 

Aksi warga tersebut berujung pengerusakan kantor desa. Di mana warga menyisir lokasi, mendatangi pihak PT Sentul City yang sedang melakukan pembongkaran lahan. 

Lalu, sempat terjadi kericuhan lantaran warga menolak pematokan yang dilakukan oleh PT Sentul City. Emosi warga tersulut lantaran pihak eksekusi dari Sentul City tidak bisa menunjukan objek lahan miliknya.

Baca juga: Teror Buldoser Sentul City di Sekitaran Rumah Rocky Gerung

“Warga meminta siapa yang memberi izin kuasa untuk pembongkaran, warga tetap meminta yang menangani ini dari pengadilan dan pemerintah tidak dilakukan sendiri,” jelas perwakilan warga Asep Ripandi di lokasi.

Asep mengatakan warga butuh kepastian sebab selama ini warga sudah menempati lahan tersebut sebelum PT Sentul City berdiri.

“Sudah tinggal di sini sebelum ada Sentul City, bahkan sudah tujuh turunan lebih,” cetusnya.

Tak hanya bersitengang dengan pihak Sentul City. Para warga juga mendatangi kantor desa dan melakukan aksi bakar dan perusakan. Sejumlah kaca kantor pecah. Tampak kursi porak poranda. Warga juga merusak ruang kepala desa.

Sesaat dari peristiwa itu, Kapolsek Babakan Madang Kompol Silfia Sukma Rosa bersama beberapa anggota berada di lokasi berusaha menenangkan emosi warga. Warga yang meneriakan orasi diterima oleh Kanit Reskrim Polsek Babakan Madadang. 

Warga lainnya, Ade Emon mengatakan, kegiatan yang dilakukan Sentul City merupakan perampasan kediaman warga yang sudah lama tinggal di Bojong Koneng. Warga pun tidak percaya janji sentul City yang tidak menggusur kediaman warga.

“Kami butuh surat di atas meterai tidak digusur, karena dulu-dulu juga sentul City Janji tapi tetap digusur. Katanya dengan ploting SHGB tapi kami minta pernyataan dari sentul tidak pernah ada. Saat ini warga menolak,” katannya.

Ade mengatakan selama ini Sentul City berbohong mendapat dukungan warga. Warga tersebut adalah segelintir warga bayaran. 

“Karena itu adalah orang yang dibayar. Ada pro dan kontra tapi kebanyakan mereka yang mendukung dibayar, yang ada masyarakat merasa terancam, resah,” katanya.

Ade menyebut sekitar 6.000 warga dari RW 08 dan RW 11 yang mengalami pengusuran oleh PT Sentul City.