BPPTKG: Tinggi Kubah Lava Barat Daya Gunung Merapi Tambah 1 Meter

Gunung Merapi diamati dari Desa Balerante, Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis, 19 November 2020.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan tinggi bahwa kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi bertambah 1 meter berdasarkan pengamatan selama sepekan.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat, 1 Oktober 2021, menyebutkan penambahan tinggi kubah lava itu berdasarkan hasil analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 pada periode 24—30 September 2021.

"Teramati penambahan ketinggian kubah lava barat daya sekitar lebih kurang 1 meter," kata Hanik.

Dari hasil analisis itu, BPPTKG mencatat volume kubah lava barat daya sebesar 1.630.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.854.000 meter kubik.

Sepanjang pengamatan selama sepekan, kata dia, Merapi 67 meluncurkan guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter.

Dalam sepekan, Gunung Merapi tercatat mengalami 244 kali gempa low frekuensi (LF), 1.268 kali gempa fase banyak (MP), 1.200 kali gempa guguran (RF), 338 kali gempa hembusan (DG), dan enam kali gempa tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," katanya.

BPPTKG mempertahankan status aktivitas vulkanis Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Warga diminta waspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

"Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanis dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung," kata Hanik Humaida. (ant)