Gatot Sebut TNI Disusupi Paham Komunis, Ini Kata Lodewijk
- ANTARA
VIVA – Wakil Ketua DPR RI yang baru saja dilantik, Lodewijk Paulus berbicara mengenai pernyataan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menyebut bahwa TNI telah disusupi oleh PKI. Menurut Lodewijk, pernyataan tersebut sampai sejauh ini belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Mantan Danjen Kopassus ini meminta agar para pihak tidak melontarkan tudingan yang belum jelas faktanya. Sehingga dalam memberikan pernyataan diketahui jelas siapa yang dimaksud menyusup atau disusupi.
"Tentunya kita harus punya fakta yang kuat apa sih yang disebut disusupi, siapa yang menyusupi, di mana disusupi," kata Lodewijk kepada wartawan, Kamis 30 September 2021.
Kemudian selain itu harus jelas juga apa indikator yang dipakai Gatot untuk melontarkan tudingan tersebut. Bukan hanya sekadar dipindahkannya diorama peristiwa G30 S/PKI di Markas Kostrad saja.
"Nah, tentunya kalau kita melihat itu, apa indikatornya, apakah indikator karena patung dipindahkan itu sebagai indikator? mari kita kaji secara akademik," ujar Lodewijk.
Setiap memberikan pernyataan, harus didukung dengan bukti yang kuat. Jamgan sampai hanya sekadar melontarkan tudingan dan membuat gaduh di masa Pandemi COVID-19
"Jadi tentunya tolak ukur dari suatu institusi apalagi TNI disusupi yang dikatakan PKI, tentunya kita harus kaji lebih mendalam tidak membuat gaduh tentang kondisi kebangsaan yang sekarang kita sedang fokus bagaimana menanggulangi penyebaran COVID-19 dan juga mengejar pertumbuhan ekonomi, kita menjaga itu," ujarnya.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo melontarkan tuduhan TNI telah disusupi paham komunis. Tuduhan Gatot ini bergulir jelang peringatan Gerakan 30 September PKI (G30S PKI). Seolah ingin mengingatkan peristiwa kelam pembantaian 7 pahlawan revolusi oleh PKI di Lubang Buaya.
Tuduhan Jenderal Gatot ini dipaparkan saat menjadi salah satu narasumber webinar di Jakarta pada Minggu malam. Gatot menyebut adanya indikasi penyusupan PKI ke tubuh TNI, menyusul hilangnya diorama tokoh penupasan G30S PKI di Museum Dharma Bhakti Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di kawasan Gambir Jakarta Pusat.
Dari video pendek yang dia tampilkan, menggambarkan hilangnya sejumlah bukti-bukti penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad. Padahal sebelumnya ada diorama Pangkostrad saat itu Mayjen Soeharto sedang memberikan arahan dan rencana kepada Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo di kantornya untuk menumpas G30S PKI. Hadir pada saat itu Jenderal AH Nasution (saksi hidup keganasan PKI) sedang duduk di kursi.