Kapolda Papua Tebar Ancaman untuk KKB: TNI-Polri Tidak Akan Mundur
- Instagram/@kodam17
VIVA – Seorang personel Polri, Bhayangkara Dua (Bharada) Muhammad Kurniadi, yang gugur dalam baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, akan dimakamkan di kampung halamannya di Tamiang, Aceh.
"Namun karena lebih dekat dari Medan maka jenazah tersebut dievakuasi melalui Medan," kata Kepala Polda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri seusai melepas evakuasi jenazah Bharada Muhammad Kurniadi di RS Bhayangkara, Jayapura, Minggu, 26 September 2021.
Dia mengakui gugurnya anggota Brimob BKO dari Polda Sumatera Utara itu menjadi duka yang mendalam bagi Polri.
"TNI-Polri tidak akan mundur dan memberi ruang kepada kelompok yang seringkali melakukan kekerasan bersenjata apalagi dengan tujuan tertentu," kata Fakhiri, seraya memastikan akan menambah personel untuk mengamankan wilayah itu sekaligus penegakan hukum.
Dia mengakui jumlah personel TNI-Polri di Kiwirok sudah bertambah namun dengan adanya insiden pada Minggu pagi maka akan dievaluasi kembali.
"Personel juga diminta waspada dan tidak mudah terpancing dengan aksi penembakan yang dilakukan KKB pimpinan Lamek Taplo," kata Fakhiri.
Muhammad Kurniadi, anggota Brimob dari Polda Sumatera Utara yang tergabung dalam Satuan Tugas Nemangkawi, pada Minggu pagi, 26 September, gugur dalam baku tembak dengan KKB di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Insiden itu berawal ketika pada pukul 04.50 wit terdengar bunyi tembakan dari arah depan Markas Polsek Kiwirok hingga kemudian terjadi baku tembak antara KKB dengan aparat TNI dan Polri.
Sekira pukul 05.15 WIT, seorang personel Brimob, Bharada Muhammad Kurniadi, dilaporkan meninggal setelah terkena tembakan di area ketiak sebelah kanan.
Pada 21 September, Pratu Ida Bagus Putu, anggota Yonif 403/WP, gugur dalam kontak tembak dengan KKB di Kiwirok saat mengamankan lapangan terbang untuk proses evakuasi jenazah tenaga kesehatan Gabriela Meilan. (ant)