Kemendikbud Temukan 150 Klaster Sekolah, Ridwan Kamil: Belum Valid
- VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)
VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan temuan Kemendikbudristek yang menyatakan ada 150 klaster sekolah penularan COVID-19 di Jawa Barat, belum valid.
"Ada temuan Kemendikbudristek ada 150 katanya klaster sekolah di Jabar COVID-19, tapi laporan dari dinas pendidikan kami bahwa itu datanya belum valid," ujar Ridwan Kamil, Sabtu, 25 September 2021.
"Sudah dicek ke pusat dari mana datanya itu masih belum terkonfimasi ya. Sehingga dari kepala dinas pendidikan melaporkan bahwa data itu masih belum bisa dikutip secara resmi karena datanya belum pasti," katanya menambahkan.
Ridwan memastikan temuan itu belum didapatkan petugas di lapangan. Ridwan menilai, hingga saat ini pihaknya terus menekan risiko penularan antar pelajar dengan pendidik dengan vaksinasi massal.
"Jadi kami belum bisa mengiyakan benar terjadi klaster di 169 karena kalau ada maka komite duluan pasti sudah mendapatkan datanya. Tim dari Disdik Jabar mengecek dan hasilnya masih belum bisa dikonfirmasi," katanya.
Dari data dari laman https://sekolah.data. kemdikbud.go.id/ tersebut, sebanyak 1.152 guru dan tenaga kependidikan serta 2.478 siswa di Jawa Barat terinfeksi COVID-19. Terdapat 149 sekolah yang terindikasi menjadi klaster penyebaran COVID-19.
Dari jumlah itu, kasus paling banyak ditemukan di SMA, tercatat sebanyak 4,66 persen atau 16 sekolah dari 343 sekolah. Lalu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 29 sekolah atau 1,89 persen, Sekolah Dasar (SD) di angka 61 sekolah atau 2,14 persen.
Sementara, klaster SMP terdapat 24 sekolah atau setara 2,15 persen. Di SMK ada 9 sekolah atau 1,72 persen dan SLB terdapat 2 sekolah atau 2,06 persen.