5 Fakta Hujan Es di Depok, Berpotensi Terjadi Lagi?

ilustrasi warga soal hujan es.
Sumber :
  • VIVA/Ngadri (Kalimantan Barat)

VIVA – Cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya hujan dan angin kencang terjadi di wilayah Kota Depok, Jawa Barat pada Selasa, 21 September 2021. Fenomena cuaca ekstrem tersebut juga disertai kilat/petir kencang serta  hujan es di Depok dan Bogor.

“Hujan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir angin kencang dan hujan es terjadi pada hari Selasa, tanggal 21 September 2021 antara pukul 15.10-17.15 WIB,” demikian bunyi pesan tertulis Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dikutip dari tvOneNews, Rabu, 22 September 2021.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, berikut ini rangkuman fakta-fakta angin kencang serta hujan es di Depok.

1. Banyak pohon tumbang

Hujan deras yang disertai angin kencang tersebut menyebabkan sejumlah pohon di wilayah kota Depok tumbang. Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Donny Romulo, tercatat sekitar 15 pohon tumbang.

Sejumlah pohon tumbang tersebut terjadi di Jalan Margonda, Jalan Rapika, Jalan Merdeka, Jalan Sersan Anning, Jalan Dahlia, Jalan Pemuda, dan Jalan Raya Tapos. Akibat dari peristiwa tumbangnya pohon tersebut, sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan total.

2. Menyebabkan atap runtuh 

Angin yang terlampau kencang kemarin juga mengakibatkan sejumlah atap rumah warga dan fasilitas umum runtuh. Bahkan, ada juga atap rumah yang terbuat dari baja ringan berukuran besar yang terbang terbawa angin dan mengakibatkan kemacetan saat jatuh di jalan.

Adapun sebuah video yang menunjukkan bahwa papan reklame di Rumah Sakit Hermina, Depok, yang juga roboh akibat hujan deras dan angin kencang.

3. Penyebab terjadinya hujan es di Depok menurut BMKG

Terkait hujan es di Depok kemarin sore, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa fenomena hujan es tersebut memang sering terjadi menjelang dan awal musim hujan.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bogor, Indra Gustari, fenomena hujan es biasanya terjadi pada siang atau sore dan diawali dengan berkembangnya awan konvektif yang kuat.

4. Hujan es di Depok berpotensi untuk terjadi lagi

Indra juga mengatakan bahwa hujan es tersebut masih berpotensi untuk terjadi. Biasanya, cuaca ekstrem tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang singkat. Namun, ia mengimbau kepada seluruh warga untuk tetap waspada hingga awal bulan Oktober mendatang.

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, juga meminta warga untuk tetap waspada akan potensi hujan yang disertai kilat dan petir serta angin kencang di wilayah sekitar Jawa Barat.

5. Hujan es di Depok sudah pernah terjadi sebelumnya

Peristiwa hujan es yang melanda Depok dan sekitarnya baru-baru ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, hal serupa juga pernah terjadi pada tahun 2017 dan 2018. Saat itu, BMKG juga menjelaskan bahwa terjadinya hujan es di Depok disebabkan oleh pergantian musim.

“Lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba. Baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya,” demikian penjelasan BMKG beberapa waktu yang lalu.