Gibran Borong Batik untuk Jan Ethes dan La Lembah
- VIVA/Fajar Sodiq (Solo)
VIVA – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memborong batik untuk kedua anaknya Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah di Kampung Batik Laweyan, Solo, Jumat, 17 September 2021. Ia belanja batik di sela-sela sosialisasi pembayaran non tunai via QRIS untuk persiapan Solo Great Sale (SGS).
Gibran berbelanja batik di sejumlah toko di Kampung Batik Laweyan itu dalam rangka mengkampanyekan akselerasi digitalisasi pembayaran terkini (Adipati) menggunakan quick response code Indonesia standard (QRIS). Seperti diketahui sebelumnya, Wali Kota Solo itu juga sempat berbelanja di Pasar Gede Solo juga menggunakan QRIS.
Toko batik pertama yang disasar Gibran adalah Toko Pria Tampan yang menjadi lokasi kampanye sosialiasi Adipati QRIS dan SGS. Di toko batik itu, awalnya ia hanya masuk untuk melihat-lihat koleksi baju batik yang dipajang. Hanya saja ia mulai kepincut ketika melihat deretan baju batik anak-anak dengan motif kontemporer.
Lantas, Gibran pun terlihat mengangkat beberapa baju batik ukuran anak laki-laki. Setelah memilih, ia pun mengambil satu dan selanjutnya dibawa ke kasir untuk dibayar. Harga baju batik itu mencapai Rp179 ribu per baju. Ia membayarnya tidak dengan uang tunai, namun dengan scan barcode QRIS.
Usai belanja batik, Gibran pun keluar dan berjalan menyusuri jalanan kampung batik tersebut. Ia pun mencoba masuk ke toko batik lainnya, yakni Toko Batik Sido Luhur. Suami Selvi Ananda itu langsung menuju baju batik anak-anak dan memilih.
Dia pun memutuskan, membeli dua potong baju batik anak-anak lagi salah satunya berwarna gelap dengan motif kupu-kupu. Masing-masing harga baju batik itu dibanderol harga Rp 70 ribu dan Rp60 ribu. Ternyata harga tersebut masih mendapatkan potongan masing-masing Rp10 ribu sehingga ia pun hanya membayar Rp110 ribu untuk dua baju tersebut.
Setelah memborong empat baju batik anak-anak, Gibran pun belum puas. Ia selanjutnya mendatangi toko batik lainnnya di kampung batik itu yakni Gres Tenan. Di toko batik dengan bangunan kayu nuansa tempo doeloe, ayah dua anak itu membelikan dua potong baju untuk anaknya yang bungsu, La lembah Manah dan satu potong baju untuk Ethes.
Tiga potong pakaian batik anak-anak yang dibeli oleh Gibran itu oleh penjual masing-masing dihargai Rp60 ribu, sehingga totalnya menjadi Rp180 ribu. Hanya saja ketika akan mencoba melalui pembayaran non tunai, ternyata barcode QRIS di toko itu tidak dibaca oleh smartphone milik Gibran. Alhasil, ia pun memanggil ajudannya yang bernama Yusuf untuk membayarnya secara tunai.
Gibran pun mengaku baju-baju batik yang dibelinya itu memang diperuntukkan untuk kedua anaknya. Sedangkan untuk istri tercinta, ia mengaku tidak membelikannya.
“Tadi beli batik untuk Ethes dan adiknya. Kalau untuk istri sudah punya. Ini beli untuk anak-anak karena enggak pernah metu (keluar),” katanya.
Baca juga: PDIP Ingatkan Krisdayanti Tak Beri Pernyataan yang Buat Kegaduhan