Berbiaya Rp3,6 Miliar, Pasar Darurat di Kendal Roboh Sebelum Ditempati

Pasar Darurat Weleri di Kab Kendal Jateng, yang Roboh Diterjang Angin Kencang
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah telah membangun pasar darurat atau sementara untuk menampung pedagang pasca kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu. Sayangnya, belum ditempati, justru pasar darurat itu roboh tertiup angin kencang dan hujan yang mengguyur sebagian wilayah Kendal pada Selasa kemarin 14 September 2021.

Pasar sementara Weleri yang dibangun dengan anggaran Rp 3,6 Miliar tersebut, terbuat dari rangkaian baja ringan dengan pondasi beton cor. Saat angin dan hujan terjadi, ada sebagian bangunan brak atau los yang tidak mampu menahan hempasan angin hingga roboh.

"Cepat mas kejadiannya, ada suara runtuhan, terus saya lihat bangunan dari baja ringan itu sudah roboh,” kata Muhlisun, Kepala UPTD Terminal Weleri, yang lokasinya kini dijadikan tempat pasar darurat tersebut.

Ia menambahkan, saat kejadian sebenarnya belum turun hujan, tapi anginnya sudah kencang. Setelah bangunan pada roboh, barulah turun hujan. 

Sementara itu, menurut Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal, Alfebian Yolanda, dari perhitungan yang sudah dilakukan timnya, ada tujuh brak yang bisa ditempati 128 yang roboh. 

"Tentu kami meminta segera diganti, karena akan segera ditempati. Ini kan juga belum serah terima dari penyedia jasa konstruksi, sehingga masih menjadi tanggung jawab mereka untuk memperbaiki. Kita minta dievaluasi termasuk diperkokoh agar tidak terjadi hal yang sama setelah ditempati,” jelasnya.

Dari pantauan di lokasi, bangunan dari baja ringan tersebut bagian tiang dasarnya terhubung dengan pondasi beton berbentuk persegi yang diletakkan di lantai. Namun beton tersebut tidak tertanam ataupun tidak ada pengait berupa baut yang mengikat ke lantai. 

Beberapa pondasi beton bergeser dan ada yang oleng, sehingga bangunan di atasnya jadi roboh. Sejumlah warga yang nantinya akan berdagang di situ meminta agar bangunan pasar sementara bisa diperbaiki dan dibuat kuat sehingga nanti pedagang bisa aman saat berdagang.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne Jawa Tengah.