IDI: 730 Dokter Meninggal akibat COVID-19, Paling Banyak di Jawa Timur

Ilustrasi Pemakaman jenazah COVID-19 di TPU.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

VIVA – Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat total jumlah dokter yang gugur akibat pandemi COVID-19 mencapai 730 dokter.

"Kematian teman sejawat dokter, sampai Kamis (9 September 2021), terhitung 730 dokter yang meninggal. Terbanyak dokter umum 385, diikuti oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis penyakit dalam, dan kesehatan anak," kata Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI Adib Khumaidi dalam webinar bertema "Penatalaksanaan COVID-19 dan Sosialisasi Standar Perlindungan Dokter" dipantau via daring di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, kematian tertinggi dokter akibat COVID-19 terjadi pada Juli 2021, hingga mencapai 216 orang. Pada Agustus, Tim Mitigasi PB IDI mencatat sebanyak 72 dokter juga gugur akibat COVID-19.

"Artinya, kematian dokter masih tinggi. Kita berharap pada September dan bulan selanjutnya tidak ada lagi kematian teman sejawat dokter," katanya.

Dalam kesempatan itu, Adin juga menyampaikan, jumlah dokter yang meninggal dunia berdasarkan wilayah paling banyak terjadi di Jawa Timur, yakni sebanyak 165 orang.

Disusul Jawa Barat sebanyak 111 dokter, Jawa Tengah sebanyak 103 dokter, DKI Jakarta sebanyak 95, dan Sumatera Utara sebanyak 52 dokter meninggal. Kematian tertinggi pada usia 50-60 tahun.

"Kita sudah kehilangan 43 guru besar yang tentunya itu akan sangat berarti bagi profesi, sangat berarti bagi negara, dan sangat berarti bagi masyarakat," katanya.

Sebagai upaya mengendalikan pandemi dan membantu para dokter, Adib juga mengatakan bahwa IDI telah mendistribusikan sumbangan alat pelindung diri (APD) ke sejumlah daerah, di antaranya Gorontalo, Kupang, Papua, Jawa Timur, dan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

"Di Jabodetabek, kami langsung serahkan kepada teman-teman yang ada di fasilitas kesehatan, yaitu rumah sakit dan Puskesmas," ujarnya. (ant)