Soal Video Gancet, NU Sebut Gus Idris Ulama Abal-abal

Viral Video Pasangan Gancet, (YouTube/Gus Idris Official)
Sumber :

VIVA - Nahdlatul Ulama Kabupaten Malang geram dengan tingkah Youtuber Idris Al Marbawi. Di balik konten Youtube berjudul "azab berzina pasangan ini gancet kelaminya tidak bisa lepas" Idris ternyata menjual nama gus sebagai branding atau nama panggung demi menaikkan popularitas.

Sekretaris Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kabupaten Malang Zulham Mubarak mengungkapkan bahwa Idris bukanlah ulama dari kalangan Nahdliyin. Idris hanyalah seorang konten kreator alias Youtuber.

"Tidak benar kalau mas Idris adalah ulama NU. Dia santri iya, apakah dia berhak menyandang gus, karena sanad keilmuan dan nasab keturunan setelah kami teliti tidak memiliki garis yang runtut dengan keluarga ulama atau kiai. Maka ya saya sampaikan dia bukan ulama terlalu tinggi kalau dia disebut ulama," kata Zulham pada VIVA, Kamis, 9 September 2021.

Baca juga: Aktivis NU Kecam Ngaji di Depan Pasangan Gancet, Langgar Syariat!

Zulham mengungkapkan Idris sempat membuat resah warga Malang karena membuat konten hoax soal penembakannya. Bahkan, polisi menetapkan Idris sebagai tersangka penyebaran video hoax. Tetapi dia tidak ditahan karena berbagai alasan.

Salah satunya dia sudah meminta maaf terutama pada Nahdatul Ulama. Lalu, Idris kepada tokoh-tokoh NU di Malang mengakui bahwa Gus Idris adalah nama panggung atau nama merk channel Youtubenya. Kini setelah meminta maaf dia mengulangi lagi perbuatannya dengan membuat gaduh dengan episode video pasangan zina gancet.

"Yang bersangkutan seniman iya, Youtuber iya, dan seperti dia sampaikan kepada warga NU nama gus yang dia sematkan di Youtube adalah brand. Gus Idris ini brand nama panggung atau merk. Itu kami hormati tetapi kalau itu melekat seakan-akan identik dengan identitas ke-NU-an ya kami dengan sangat menyesal meminta supaya brand itu tidak dipakai lagi," ujar Zulham.

Zulham mengungkapkan bahwa NU sudah menelusuri garis keturunan hingga alur keilmuan Idris bahwa tidak ada satu pun yang memperkuat gelar gus padanya. NU menilai Idris terlalu mempolitiasasi gelar gus demi mengejar viral video-video produksi dirinya dan para kru yang dimiliki.

"Bisa dibilang gus abal-abal. Pertama nasab atau garis keturunan bukan dari kalangan pesantren. Kedua sanad keilmuan, dia tidak punya karya keilmuan berbasis keumatan, berguru ke siapa juga harus terbukti secara ilmiah. Dia ini mempolitisasi gelar gus karena mengakui bahwa gus hanyalah brand dia," tutur Zulham.