Pecatan TNI Salah Satu Gembong KKB Disebut Pernah Bunuh Staf KPU

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani
Sumber :
  • VIVA/ Aman Hasibuan

VIVA – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua membeberkan keterlibatan Senat Soll (sebelumnya disebut Senaf Soll) sejak melakukan jual beli amunisi pada tahun 2018.
 
Kasus jual beli 155 butir amunisi terbongkar di Bandara Moses Kilangin, Timika, setelah Ruben Wakla ditangkap di Timika, dan Senat Soll alias Ananias Yalak, waktu itu berstatus prajurit TNI dan berpangkat prajurit dua, melarikan diri.
 
Senat Soll dipecat dari keanggotaan militer pada 2019, sesuai putusan Mahkamah Militer III Jayapura, karena terlibat jual beli amunisi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faisal Rahmadani, di Jayapura, Kamis, 2 September 2021, membenarkan kabar penangkapan Senat Soll yang merupakan satu dari tiga pimpinan KKB yang sering meneror warga sipil dan aparat keamanan di Yahukimo. Dua pimpinan KKB lainnya, Tenius Gwijangge dan Temianus Magayang.

Memang benar Senat Soll sejak 2019 dan kelompoknya seringkali melakukan teror hingga menewaskan warga sipil dan aparat keamanan, kata Faisal.

Kekerasan yang melibatkan Senat Soll ialah kasus pembakaran ATM BRI di Dekai pada 1 Desember 2019, pembunuhan staf KPU Yahukimo Hendri Jovinski pada 11 Agustus 2020, pembunuhan Muhamad Thoyib pada 20 Agustus, dan penganiayaan Yausan pada 26 Agustus 2020.

Kemudian aksi pembunuhan dua prajurit dan perampasan senjata api jenis SS2 pada 18 Mei 2021, penembakan pengendara sepeda motor di Longpon pada 21 Juni, dan penembakan terhadap truk di kali I, Seradala pada 24 Juni.

Penembakan dan pembunuhan empat pekerja bangunan di kampung Bengki pada 24 Juni, pembakaran alat berat pada 25 Juni, penembakan terhadap anggota Polri hingga terluka pada 9 Juli.

Selain itu juga terlibat dalam kasus pembunuhan dua karyawan PT Indo Mulia Baru pada 22 Agustus lalu, kata Faisal, seraya menambahkan dari 12 kasus yang diduga ada keterlibatan Senat Soll, 4 kasus di antaranya sudah ada laporan polisinya.

"Anggota masih melakukan penyelidikan guna mengungkap peran dari Senat Soll, dan saat ditangkap anggota terpaksa melumpuhkan karena melawan hingga mengakibatkan kakinya terkena luka tembak," ujarnya. (ant)