AHY: Menyakitkan Jika Setiap Kritik Dianggap Bentuk Perlawanan
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, mengungkapkan alasan mengapa Partai Demokrat sering bersikap kritis kepada pemerintah. Salah satunya yakni Partai Demokrat ingin Indonesia maju dan dapat sesegera mungkin mengatasi masalah termasuk pandemi COVID-19.
"Bagi kami, sikap dan posisi kritis seperti itu adalah sesuatu yang fundamental. Alasan kami sederhana, dan hanya satu yaitu Partai Demokrat ingin pemerintah sukses. Karena jika pemerintah sukses, maka negara dan rakyat kita akan selamat," kata AHY dalam Pidato Kebangsaannya, Senin, 23 Agustus 2021.
Namun, AHY merasa kecewa karena setiap kali Partai Demokrat melontarkan kritik kepada pemerintah, seringkali disalahartikan. Kritik yang disampaikan kerap diartikan sebagai serangan bagi pemerintah, padahal maksud Demokrat tidaklah seperti itu.
"Sayangnya, niat baik seperti itu seringkali disalahartikan. Pandangan atau masukan kritis dianggap sebagai bentuk serangan atau gangguan untuk kepentingan politik tertentu. Lebih menyakitkan, jika setiap masukan dan pandangan dianggap sebagai bentuk perlawanan. Dianggap tidak merah putih," ujar AHY.
Baca juga: AHY Tak Pernah Salahkan Negara dalam Penanganan COVID-19
Demokrat justru menilai yang tidak "Merah Putih" adalah mereka yang hanya berdiam diri ketika tahu ada yang keliru di negeri ini. Atau mereka yang hanya berdiam diri, menunggu pemimpinnya berbuat salah, dan negaranya gagal.
"Saya rasa, alasan kami tersebut, sama seperti alasan yang dimiliki oleh berbagai elemen bangsa lainnya, saat menyampaikan pandangan kritisnya; termasuk para insan pers dan media, para mahasiswa dan kalangan kampus, para aktivis dari berbagai civil society. Saya juga sangat meyakini bahwa itu juga alasan yang sama yang dimiliki oleh rakyat kita," ujarnya.
Jika memang suara partai politik dianggap mengandung agenda kepentingan politik tertentu, kata AHY, maka Demokrat berharap para pemimpin dan pemerintah sudi mendengarkan langsung suara hati rakyat di akar rumput. Sebab sangat manusiawi, jika dalam keadaan yang tak berdaya dan serba tak menentu, rakyat akan mengekspresikan kesedihan, kemarahan, dan kekecewaannya.
"Oleh karenanya, semoga para pemimpin dan wakil rakyat bisa berbesar hati untuk terus melakukan evaluasi, karena faktanya memang masih cukup banyak hal yang perlu, dan bisa dibenahi, diperbaiki, dan ditingkatkan," ujarnya.