Korban Meninggal Ketiga di Gunung Bawakaraeng Ditemukan di Pos 5

Tim SAR gabungan evakuasi jenazah pendaki Gunung Bawakaraeng, Gowa.
Sumber :
  • VIVA/Irfan

VIVA – Korban ketiga yang dinyatakan meninggal ditemukan oleh Tim SAR Gabungan sekitar sekitar 500 meter dari Pos 5 Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Rabu malam tadi.

Korban langsung dievakuasi menuju jalur evakuasi Bulu Balea dan akan dibawa ke Puskesmas Tinggi Moncong untuk diserahkan ke pihak keluarga. Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi membenarkan penemuan korban tersebut.

"Korban ditemukan pukul 20.40 WITA sekitar 500 meter dari Pos 5 dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya, Kamis, 19 Agustus 2021.

Baca juga: Hutama Karya Klarifikasi soal Ricky Harun Komisaris HK Metals Utama

Sebelumnya, korban atas nama Muh. Rian dikabarkan sudah ditemukan sebelumnya pada pulul 14.20 WITA. Namun setelah dikonfirmasi ke pihak keluarga, ternyata korban yang dimaksud adalah Zainal Abidin, korban meninggal lainnya yang juga teman rombongan Rian.

Hasil penelusuran aparat mengungkapkan fakta bahwa ternyata jenazah Rian ditinggalkan oleh teman sependakiannya di sekitar Pos 5. Berdasarkan kesaksian itu, Tim SAR kembali menggerakkan Search and Rescue Unit (SRU) untuk menyisir area yang disampaikan saksi, yakni teman sependakian Rian.

"Kami menerima informasi dari pihak Polsek bahwa jenazah kedua sebelumnya bukan Rian melainkan Zainal. Dan korban atas nama Rian ditinggalkan di sekitar Pos 5 Gunung Bawakaraeng, karenanya SRU difokuskan untuk mencari di area yang diinformasikan jenazah Rian diletakkan," terang Djunaidi.

Proses pencarian dan evakuasi berlangsung dramatis karena kondisi sudah gelap dan cuaca di wilayah Gunung Bawakaraeng yang ekstrem.

Sebelumnya ketiga korban yang merupakan satu rombongan dinyatakan meninggal dunia dan dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan. Steven Wilian ditemukan di Pos 7, Zaenal antar Pos 5-6 dan Rian di sekitar Pos 5. Pendaki ini diduga tidak bisa bertahan karena mengalami hypotermia berat saat mendaki di Gunung Bawakaraeng yang cuacanya sangat ekstrem.

"Cuaca ekstrem dan ketidaksiapan pendaki menjadi faktor penyebab banyak korban meninggal dunia," jelas Djunaidi.