Dokter RSI: KH Miftachul Akhyar Alami Patah Tulang Rusuk
- VIVA.co.id/ Syaefullah.
VIVA – Kondisi kesehatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar, sudah lebih baik dari sebelumnya setelah mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di ruas Tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, Kamis kemarin.
Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu kini masih dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya, Jawa Timur.
“Hari ini (kondisi Kiai Miftach) stabil. Kami lakukan observasi 2 x 24 jam dan kami evaluasi lagi besok,” kata Direktur Utama RSI Surabaya Bangun Trapsila kepada VIVA pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Memang, lanjut dia, tulang rusuk bagian kiri Kiai Miftach patah, namun kondisinya kini baik dan tidak membahayakan. Bagian tangan kirinya juga mengalami trauma sehingga terasa nyeri.
“Cuma karena traumanya di daerah dada dan ini (tangan kiri), tapi kemarin sudah difoto enggak ada apa-apa. Sejak dari Salatiga sebetulnya sudah ada hasilnya dan enggak ada apa-apa,” jelas Bangun.
Terkait patah tulang di bagian rusuk kiri, Bangun menjelaskan bahwa tindakan medis tidak dilakukan karena masih dianggap aman dan tidak membahayakan. Kondisi tersebut juga tidak mengganggu fungsi organ lain di tubuh Kiai Miftach, termasuk fungsi organ pencernaan.
“Patah tulang di rusuk kiri yang nyeri. Tapi alhamdulillah kemarin kita foto dada ulang kondisinya relatif baik karena itu kami tidak lakukan apa-apa, hanya observasi saja,” tandas Bangun.
Tim dokter akan melakukan observasi dan evaluasi ulang pada Sabtu besok. Dari situ nanti bisa diputuskan, tindakan medis apa yang harus dilakukan, termasuk apakah sudah boleh menjalani rawat jalan di rumah.
“Mudah-mudahan (Kiai Miftach) bisa segera pulang ke rumah yang bersangkutan,” ucap Bangun.
Kiai Miftach mengalami kecelakaan di Tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, pada Kamis pagi dalam perjalanan dari Jakarta ke Surabaya. Mobil yang ditumpanginya menabrak sebuah truk boks dari belakang. Disebutkan, truk boks yang berada di depan mobil Kiai Miftach mengerem mendadak sehingga sopir Kiai Miftach tak mampu mengendalikan kemudi. Dugaan lainnya, sopir Kiai Miftach mengantuk.