BUMN Pupuk Kujang Kirim 10 Ton Oksigen ke Solo untuk Pasien COVID-19

Truk tangki PT Pupuk Kujang Cikampek, holding BUMN Pupuk Indonesia, bersiap mengirim bantuan oksigen medis sebanyak 10 ton untuk tiga rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Solo, Jawa Tengah, Kamis, Kamis, 12 Agustus 2021.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Holding BUMN Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kujang Cikampek, menyalurkan bantuan oksigen medis sebanyak 10 ton untuk penanganan pasien COVID-19 di Solo Jawa Tengah.

Oksigen medis itu didistribusikan ke tiga rumah sakit yang tengah krisis oksigen, di antaranya 3 ton untuk RSUD Surakarta, 3 ton untuk RSUD Muwardi, dan 4 ton untuk RS Universitas Sebelas Maret (UNS). 

VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Ibrahim Herlambang, menjelaskan kondisi krisis kebutuhan oksigen tidak hanya terjadi di Jawa Barat, melainkan daerah-daerah lain. Bantuan itu meliputi berbagai logistik pencegahan virus, termasuk alat hingga oksigen medis.

"Pupuk Kujang berupaya memberikan bantuan tidak hanya di Jawa Barat, tapi juga ke daerah lainnya yang memerlukan. Bantuan disalurkan berdasarkan skala prioritas kebutuhan," ujar Ibrahim dalam keterangan persnya, Kamis, 12 Agustus 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, menuturkan bahwa total kebutuhan oksigen rumah sakit di Solo mencapai 59 ton per hari. Kebutuhan itu tidak bisa langsung diturunkan sebab sebagian rumah sakit di Solo merupakan rujukan COVID-19. Dia tetap berharap posisi ketersediaan oksigen aman.

Melihat kondisi itu, Pupuk Kujang segera mengirim 10 ton oksigen medis ke 3 rumah sakit di Solo.

“Kami haturkan terima kasih kepada Pupuk Kujang, bantuan ini bisa menambah stok oksigen medis yang kian menipis,” kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Kota Surakarta, dr Sigit Hermawan.

Menurutnya, RSUD Surakarta masih memerlukan oksigen medis, sebab pasien terinfeksi virus corona masih berdatangan ke Solo. 

Bahkan, kata Sigit, pasien dari daerah lain seperti Kudus, Pati, Madiun hingga Pacitan berdatangan ke rumah sakit rujukan COVID-19. Karena itu, ia kerap gelisah melihat stok oksigen di tangki penampungan yang selalu cepat berkurang.