NU: Ulama Top RI maupun Internasional Fatwakan Vaksin Aman dan Halal

Ketua NU Jawa Timur Marzuqi Mustamar saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 berbasis komunitas di Pesantren Sabillurrosyad Kota Malang, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Pesantren Sabillurrosyad Kota Malang, Jawa Timur, menggelar vaksinasi COVID-19 berbasis komunitas, pada Sabtu, 7 Agustus 2021. Sebanyak 425 vaksin dosis pertama disuntikkan kepada para pengurus dan santri di pesantren itu, sementara vaksinatornya berasal dari Polresta Malang Kota.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Polda Irjen Pol Nico Afinta, Panglima Komando Armada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, melihat langsung vaksinasi di pesantren itu.

Nico Afinta bahkan memberikan 250 buah Alquran untuk para santri karena sudah ikut dalam program vaksinasi. Dia juga memberikan beras seberat 1 ton serta sembako dan 3.000 lembar masker.

"Kepada masyarakat, kami imbau, ayo kita sukseskan vaksin, ayo kita dukung vaksinasi massal; dengan vaksin, insyaallah kita melindungi diri kita juga, melindungi orang lain. Karena dengan tidak divaksin orang itu bisa membahayakan dirinya, juga bisa membahayakan orang lain," kata Marzuqi.

Ketua Nahdlatul Ulama Jawa Timur itu tidak hanya mengajak para santri, melainkan juga warga bermazhab lain ataupun beragama lain untuk sama-sama melakukan vaksin sebagai ikhtiar penanggulangan COVID-19. Rais Aam NU Miftachul Akhyar, katanya, telah menyatakan vaksin halal. MUI pun menyatakan hal serupa.

"Darul Ifta Mesir Al-Azhar yang alim-alim, profesor-profesor, mereka menyatakan halal. Fatwa dari Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, juga menyatakan vaksin halal. Lalu masyayikh besar-besar, kiai Lirboyo dan kiai top-top, beliau-beliau, bersedia divaksin," ujarnya.

Marzuqi berpandangan, jika para kiai besar dan ulama besar dalam negeri maupun luar negeri menyatakan aman dan halal, maka umat tidak ada alasan kecuali mengikuti program vaksinasi demi mempercepat penanggulangan COVID-19.

“Masyarakat warga Jawa Timur yang masih meragukan vaksin, enggak usah ragu. Kiai yang lebih alim mau divaksin; ulama top Indonesia maupun internasional memfatwakan vaksin aman, halal, dan mubah," katanya.

Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, beberapa hari lalu, Menteri Kesehatan meminta data mengenai jumlah pesantren di Jawa Timur rencana pelaksanaan vaksinasi di berbagai pesantren.

“Ini ibaratnya yang dari Kemenkes baru tahap pendataan, tapi Ponpes Sabilurrosyad sudah kenyataan. Ini lompatannya luar biasa. Maturnuwun, Kiai Marzuqi, semoga ini bisa menjadi referensi, tidak hanya bagi masyarakat tapi juga ponpes lain,” kata Khofifah.